
Strategi Anti Krisis Dari Menkes Jika Pandemi Datang Lagi

Badung, ²©²ÊÍøÕ¾ - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, sertifikat kesehatan digital yang berlaku secara global bisa menjadi salah satu solusi ketika nantinya terjadi pandemi lagi. Dengan adanya digital certificate, tidak perlu ada penghentian mobilitas masyarakat.
"Ketika pandemi terjadi, maka respon awalnya adalah menghentikan pergerakan masyarakat. Itu adalah respons dasar, tetapi kalau menghentikan pergerakan masyarakat, maka akan menghentikan pergerakan barang, lalu pergerakan ekonomi berhenti," kata Budi dalam B20 Summit, Minggu (13/11/2022)
Jika kegiatan ekonomi terhenti akan memunculkan krisis sosial dan politik. Untuk itu, saat pandemi terjadi pergerakan masyarakat sebaiknya hanya dibatasi, bukan dihentikan.
Dengan sertifikasi kesehatan digital yang tengah proses pengakuan WHO, maka jika sudah divaksinasi dan dites, pergerakan masyarakat bisa tetap dilakukan.
"Jadi tidak usah menghentikan pergerakan orang 100%. Indonesia sudah mencapainya dan G20 setuju untuk memiliki digital certificate dengan standar WHO nanti. Kami akan submit pada pertemuan di Jenewa untuk menjadi regulasi internasional," pungkasnya.
Dengan begitu jika terjadi pandemi lagi, maka pergerakan masyarakat tidak perlu dihentikan, dan ekonomi tetap berjalan. Selain itu, 7 dari negara G20 pun sudah sepakat untuk meningkatkan kapabilitas riset dan pengembangan untuk manufaktur vaksin, obat terapi, dan alat diagnosa.
"Secara scientific dan etika juga salah jika hanya konsentrasi perawatan di negara tertentu, karena penyebaran virus tidak bisa ditahan hanya di satu negara," kata dia
(rah) Next Article Menkes: Uang Saja Tidak Cukup Atasi Krisis Kesehatan