²©²ÊÍøÕ¾

Badung, ²©²ÊÍøÕ¾ - Akses terhadap vaksin dan persiapan imunitas secara global disebut sebagai dua cara untuk bersiap menghadapi pandemi di berpotensi muncul di masa depan. Executive Vice-President, International and President, China of AstraZeneca Leon Wang mengungkapkan untuk menghadapi tekanan kesehatan di masa depan harus ada sistem kesehatan yang 'tahan banting'.

"Dari berbagai policy rekomendasi di paper ini (B20) saya mau fokus ke dua hal, akses pada vaksin yang adil dan persiapan imunitas secara global. Ini termasuk jika ada gelombang seperti Covid-19 menyebar ke seluruh dunia," ujar Leon pada B20 Summit, Minggu (13/11/2022).

Pasalnya, saat ini masih ada gap yang sangat jauh antara vaksinasi di negara kaya dan miskin. Akibatnya pemulihan ekonomi di negara miskin terjadi lebih lambat dan belakangan dibandingkan negara maju.

"Terjadi disparitas pemulihan ekonomi antara negara maju dan berkembang, ada penelitian menyebutkan baru 16% dari masyarakat di negara miskin yang menerima dosis 1 vaksin Covid-19. dibandingkan 80% negara kaya atau negara maju," jelasnya.

"Itu tidak boleh terjadi lagi, jadi bagaimana membuat vaksin lebih berkeadilan dan mudah diakses. Harus ada akselerasi pembangunan untuk bekerja sama menyiapkan soal pandemi," tambah Leon.

Untuk itu setiap negara menurutnya harus memberikan dukungan terhadap pengembangan dan produksi vaksin. Selain itu harus ada harmonisasi regulasi secara kolektif, sehingga negara-negara miskin pun bisa mengamankan vaksin, meski tidak memiliki anggaran besar.

"Akselerasi kolaborasi Internasional, dan increase digital buat diagnosa, dan fasilitas yang lebih cepat, dan berkualiatas, serta murah. Memastikan ada sistem yang disiapkan di masa depan," ujar dia.

Baca: Strategi Anti Krisis Dari Menkes Jika Pandemi Datang Lagi

(rah/cha) Next Article Di Forum B20 Indonesia Bahas Rekomendasi Transformasi Digital