²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Jreng! Petinggi Agama Teriak Putin Buka 'Gerbang Neraka'

Thea Fathanah Arbar, ²©²ÊÍøÕ¾
19 December 2022 20:57
Presiden Rusia Vladimir Putin terlihat selama upacara penghargaan menandai peringatan 75 tahun Badan Medis-Biologis Federal Rusia (FMBA) di Istana Negara Kremlin, 9 November 2022, di Moskow, Rusia. Presiden Putin diperkirakan akan melewatkan KTT Pemimpin G20 dan KTT APEC November ini. (Kontributor/Getty Images)
Foto: Presiden Putin diperkirakan akan melewatkan KTT Pemimpin G20 dan KTT APEC November ini. (Kontributor/Getty Images)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Petinggi agama kini ramai-ramai bersuara soal serangan Rusia ke Ukraina. Terbaru, ini dilakukan Uskup Agung Anglikan Justin Welby.

Pemimpin tertinggi Persekutuan Anglikan sedunia itu menyebut perang yang dilancarkan Presiden Vladimir Putin telah membuka "gerbang neraka". Invasi telah melepaskan semua bentuk kejahatan di seluruh dunia, dari pembunuhan, pemerkosaan hingga kelaparan dan utang di Afrika dan Eropa.

Hal ini dikatakannya di tengah wawancara dengan media Inggris BBC, sebagaimana dikutip AFP, Senin (19/12/2022). Welby sendiri pernah melakukan perjalanan ke Ukraina di akhir November untuk bertemu dengan para pemimpin gereja dan umat Kristiani setempat serta mereka yang terlantar akibat konflik.

"Efektifnya kita berada dalam perjuangan yang sama sekaligus. Ketika Ukraina diserbu atas keputusan Presiden (Vladimir) Putin, gerbang neraka dibuka dan setiap kekuatan jahat keluar ke seluruh dunia," katanya.

"Saya berada di Mozambik seminggu sebelum saya berada di Ukraina di mana terjadi kelaparan sampai ke pantai Afrika Timur," tambahnya.

"Ada inflasi...ada krisis energi, ada penderitaan, ada kekurangan obat-obatan, semua kejahatan telah dilepaskan dan sampai ada penarikan dan gencatan senjata, kami tidak dapat membuat kemajuan dalam rekonsiliasi," tegasnya.

Di Inggris misalnya, ujarnya lagi, kenaikan harga makanan dan bahan bakar setidaknya sebagian didorong oleh konflik Rusia-Ukraina. Ini telah mengakibatkan kenaikan 400% pada jumlah orang yang mencari bantuan makanan lewat bank makanan gratis, selama 18 bulan terakhir.

"Kami melihat utang meningkat, tekanan pada keluarga di semua tingkatan," katanya lagi seraya menyebut perang Rusia di Ukraina sebagai sebuah tindak kejahatan besar.

Sebelumnya, pemimpin Katolik, Paus Fransiskus juga sempat mengeluarkan pernyataan sol Ukraina. Kepala Gereja Katolik Roma itu membandingkan perang di Ukraina dengan operasi Nazi yang menewaskan sekitar dua juta orang, kebanyakan orang Yahudi, pada tahun-tahun pertama Perang Dunia II.

"Semoga ingatan akan peristiwa mengerikan ini membangkitkan niat dan tindakan perdamaian pada setiap orang," katanya, dikutip Reuters awal Desember.

Ia secara khusus juga menyebutkan serangan itu sebagai salah satu "pemusnahan". Francis telah beberapa kali menawarkan mediasi Vatikan untuk menyelesaikan konflik tersebut, tetapi kritiknya yang meningkat terhadap Rusia membuat hal ini sangat tidak mungkin.


(sef/sef) Next Article Putin Ngamuk di Tahun Baru, Perang Rusia-Ukraina Makin Ngeri

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular