²©²ÊÍøÕ¾

Gak Nyangka, Wilayah RI Ini Simpan Harta Karun Bahan Nuklir!

Firda Dwi Muliawati, ²©²ÊÍøÕ¾
21 December 2022 15:20
Ilustrasi Tambang Uranium. (Dok. Pixabay)
Foto: Ilustrasi Tambang Uranium. (Dok. Pixabay)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pemerintah resmi menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2022 yang mengatur pertambangan bahan galian nuklir di Tanah Air. Melalui aturan ini, celah penambangan dan pengolahan bahan baku nuklir di Indonesia semakin terbuka lebar.

Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) periode 2013-2018 Djarot Sulistyo mengungkapkan bahan galian nuklir yang potensial di Indonesia yakni berupa uranium dan thorium.

Djarot turut menyebutkan beberapa wilayah di Indonesia yang menyimpan potensi bahan galian nuklir tersebut, di antaranya adalah Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, dan Bangka Belitung.

Selain itu, dia juga menyebutkan wilayah Papua turut menjadi wilayah yang potensial untuk digali potensi bahan baku nuklir.

"Daerah mana saja yang menjadi lokasi, di antaranya ada Kalimantan Barat, di Mamuju, Sulawesi Barat, dan juga di Bangka Belitung, daerah ini potensial. Dan mungkin potensial lagi di Papua, tapi kami belum sampai masuk ke dalam daerah-daerah yang mungkin sekitar Freeport," ungkapnya kepada ²©²ÊÍøÕ¾ dalam program Mining Zone, dikutip Rabu (21/12/2022).

Djarot mengungkapkan potensi uranium di Indonesia mencapai sebesar 88 ribu ton dan untuk jenis thorium memiliki potensi sebesar 140 ribu ton dari seluruh Indonesia.

"Jadi kami mendata seluruh Indonesia saat ini data terakhir ada sekitar 88 ribu ton uranium dan 140 ribu-an ton thorium. Data itu tentu saja harus update terus menerus oleh BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional)," ungkapnya.

Untuk diketahui, thorium sendiri kerap disebut sebagai nuklir hijau, sebab limbah radioaktif yang dihasilkan thorium jauh lebih rendah dibandingkan dengan uranium dan energi yang dihasilkan jauh lebih dahsyat.

Kegunaan dari kedua komoditas tersebut yakni dapat digunakan sebagai pembangkit listrik. Namun, pembangkit listrik dari thorium lebih efisien.

Sebelumnya, Kepala Organisasi Riset Tenaga Nuklir BRIN Rohadi Awaludin mengungkapkan, Indonesia menyimpan potensi sumber daya alam yang cukup untuk pengadaan energi nuklir.

Dia menyebutkan potensi uranium yang ada di Indonesia terdapat sebanyak 90 ribu ton. Sedangkan untuk thorium terdapat sebesar 150 ribu ton.

"Kita patut bersyukur bahwasannya kita dikaruniai sumber daya alam yang cukup terkait nuklir untuk uranium dan thorium. Untuk uranium sekitar 90 ribu ton data kami, kemudian thorium sekitar 150 ribu ton," ungkapnya kepada ²©²ÊÍøÕ¾ pada Mining Zone, dikutip Jumat (16/12/2022).

Rohadi menilai, dengan adanya ratusan ribu potensi sumber daya alam untuk energi nuklir tersebut bisa mencukupi sebagai modal Indonesia dalam memenuhi kecukupan energi dengan nuklir.

"Saya kira itu cukup sebagai sumber daya modal kita untuk kebutuhan energi menggunakan nuklir ini," tuturnya.

Melansir data Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) pada 2020, Indonesia memiliki bahan baku nuklir berupa sumber daya uranium sebanyak 81.090 ton dan juga thorium sebanyak 140.411 ton.

Dari total tersebut bahan baku pun tersebar di beberapa kota, di antaranya di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

Sumatera tercatat memiliki sekitar 31.567 ton uranium dan 126.821 ton thorium. Sementara Kalimantan memiliki sebanyak 45.731 ton uranium dan 7.028 ton thorium. Sulawesi memiliki 3.793 ton uranium dan 6.562 ton.

Untuk diketahui, berdasarkan data dari World Nuclear Association pada 2019, cadangan uranium dunia diketahui mencapai 6,14 juta ton dengan produksi mencapai 54,7 ribu ton. Australia menempati negara dengan persediaan uranium terbanyak hingga 1,7 juta ton.

Kemudian, disusul oleh Kazakhstan di urutan kedua dengan porsi kontribusi sebesar 15% dari total cadangan dunia. Kanada di urutan ketiga dengan cadangan uranium mencapai 564,9 ribu ton atau setara 9% dari cadangan dunia.


(wia) Next Article Diam-Diam Ada Pengusaha Asing Siap Bangun 'Nuklir' di RI lho

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular