²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Geger, Zelensky Bakal Didepak dari Kursi Presiden Ukraina

Tommy Patrio Sorongan, ²©²ÊÍøÕ¾
Jumat, 23/12/2022 14:00 WIB
Foto: Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berpidato pada pertemuan gabungan Kongres di Kamar DPR AS Capitol pada 21 Desember 2022 di Washington, DC. (Getty Images/Chip Somodevilla)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Negara-negara Barat dilaporkan tengah mempersiapkan langkah-langkah untuk mendepak Volodymyr Zelensky dari posisi Presiden Ukraina. Hal ini terjadi tatkala Zelensky sedang memimpin negaranya yang mendapatkan serangan Rusia.

Dalam sebuah wawancara untuk saluran YouTube Judging Freedom, pensiunan Petugas Intelijen Korps Marinir Amerika Serikat (AS) Scott Ritter menyebut saat ini Barat lebih condong kepada Panglima Pasukan Ukraina, Valery Zaluzhny. Ia, ujarnya, dianggap lebih cocok untuk menjadi presiden.

"Barat mendorong Zelensky ke latar belakang, dengan fokus pada Zaluzhny sebagai pemimpin masa depan Ukraina," ujarnya dalam wawancara itu dikutip Media Lebanon Al Mayadenn, Jumat (23/12/2022).


Menurut Ritter, ada kecenderungan di media Barat untuk mempromosikan sosok Zaluzhny. Ini menunjukkan bahwa masa pemerintahan Zelensky akan segera berakhir, karena ia tidak lagi memiliki kekuatan sebelumnya dan tidak dapat mempengaruhi hasil selanjutnya

"Orang-orang seperti Jenderal Zaluzhny akan menentukan masa depan Kiev. Ketika konflik mencapai tahap akhir, dialah yang akan duduk di meja perundingan dari pihak Ukraina," kata pensiunan perwira intelijen itu.

Laporan ini sendiri timbul saat kepala gerakan We Are Together with Russia, Vladimir Rogov, mengatakan bahwa Zelensky menggunakan dinas intelijen Ukraina sebagai satu-satunya kekuatan pendukung untuk mempertahankan kekuasaannya dan melawan lawan politiknya.

Rogov mengatakan kepada TASS bahwa Zelensky membuat banyak musuh politik selama usahanya membangun sistem kekuatan satu orang di Ukraina. Ini menciptakan kekuatan oposisi yang besar.

Mantan petugas CIA Philip Giraldi juga mengindikasikan bahwa Zelensky mencoba melibatkan NATO dalam konflik langsung dengan Rusia. Ia menjelaskan bahwa Presiden Ukraina dan penasehatnya bertekad untuk meningkatkan eskalasi situasi.

Belum ada konfirmasi dari Ukraina soal ini. 


(sef/sef)