
Lifting Minyak & Gas RI 2022 Anjlok, Ini Penjelasan SKK Migas

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memberikan penjelasan terkait rendahnya capaian minyak dan gas (migas) siap jual atau lifting migas di tahun 2022
Deputi Eksploitasi SKK Migas, Wahju Wibowo menyebutkan, bahwa pada tahun 2022 rencana awal lifting minyak mencapai 703.000 barel oil per day (bopd) hampir mirip dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada waktu Mei-Juni 2022.
Namun, target tersebut tak bisa tercapai lantaran pandemi Covid-19 termasuk omicron yang menyerang dunia termasuk Indonesia masih besar. Sehingga, capaian lifting minyak di tahun 2022 hanya mencapai 612.300 bopd.
"Ada beberapa waterfall, ada beberapa klaim yang lebih tua pengeboran di lapangan, belum target improve. Adanya juga unplanned shut down. Gas juga penjelasan yang sama cenderung flat, unplanned tinggi," ungkap Wahju dalam Konferensi Pers, Rabu (18/1/2023).
Sebagai catatan, realisasi lifting minyak pada tahun 2022 tercatat mencapai 612.300 barel oil per day (bopd) atau lebih rendah dari capaian lifting minyak pada tahun 2021 yang mencapai 660.300 bopd.
Realisasi lifting minyak pada tahun 2022 yang mencapai 612.300 bopd itu juga tidak mencapai target tahun 2022 yang dicanangkan mencapai 70.300 bopd.
Tak hanya lifting minyak, SKK Migas juga mencatat salur gas pada tahun 2022 mencapai 5.347 Million Standard Cubic Feet per Day (mmscfd) atau Juta Standar Kaki Kubik per Hari, lebih rendah dari capaian tahun 2021 yang mencapai 5.505 mmscfd.
Realisasi salur gas yang mencapai 5.347 mmscfd itu juga tidak mencapai target yang dicanangkan pada tahun 2022 mencapai 5.800 mmscfd.
(pgr/pgr) Next Article Sampai September, Lifting Migas RI Masih di Bawah Target