
Hebat! Tanpa APBN, 2024 Ujung Barat-Timur Jawa Nyambung

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Menteri PUPR Basuki Hadimuljono telah melakukan peletakan batu pertama di Kelurahan Pendil, Kecamatan Suko, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Senin (6/2/2023). Tanda dimulainya pembangunan ruas jalan tol Probolinggo-Banyuwangi tahap I Probolinggo hingga Besuki sepanjang 49,68 km.
Menurut Basuki, pembangunan tol ini murni investasi alias tanpa dana APBN.
"Jalan tol Probolinggo-Banyuwangi dengan total panjang 175,40 km merupakan ruas pamungkas tol Trans-Jawa yang sebelumnya sudah tersambung dari Banten hingga Probolinggo Timur, Jawa Timur," kata Basuki dalam keterangan resmi dikutip Selasa (7/2/2023).
Ruas tol ini diharapkan semakin melancarkan distribusi orang, barang, dan jasa. Mulai dari Banten hingga Banyuwangi. Sekaligus jadi roda penggerak perekonomian masyarakat.
"Ini bagian akhir Tol Trans-Jawa yang tersambung dari ujung Barat hingga ujung timur Pulau Jawa. Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Probolinggo-Banyuwangi sudah dilaksanakan sejak 2017 lalu," katanya.
"Hari ini kita mulai kembali untuk yang sudah siap secara teknis dengan nilai investasi sebesar Rp10,7triliun, yakni ruas Probolinggo-Besuki. Ini anggaran nggak kecil. Dan ini investasi bukan APBN," tambah Basuki.
Dia menargetkan, pembangunan ruas dari Gending sampai Besuki rampung paling lambat Oktober 2024.
"Tapi saya ingin dipercepat dan panjangnya diperpanjang," ujarnya.
"Gunakan produk dalam negeri untuk, dilarang impor, produk-produk infrastruktur dalam negeri harus dimanfaatkan. Dengan terus dibeli, seperti lead rubber bearing, maka produk-produk tersebut akan semakin berkembang," imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Jasamarga Probolinggo-Banyuwangi Adi Prasetyanto menjabarkan, pembangunan jalan tol Probolinggo-Banyuwangi terbagi 2 tahap pembangunan.
Tahap I menghubungkan Probolinggo-Besuki sepanjang 49,68 km.
Tahap II menghubungkan Besuki-Banyuwangi sepanjang 125,72 km.
Dia menjelaskan, pembangunan Tahap I atas 3 paket pekerjaan konstruksi yaitu:
- Paket 1 Gending-Kraksaan (12,88 km) progres pembebasan lahan sebesar 92,02% oleh kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk - PT Brantas Abipraya (Persero) - PT Marga Konstruksi Nusantara (KSO)
- Paket 2 Kraksaan-Paiton (11,20 km) progres pembebasan lahan 89,67% leh kontraktor PT Hutama Karya Infrastruktur - PT Acset Indonusa Tbk - PT Nindya Karya KSO
- Paket 3 Paiton-Besuki (25,60 km) progres pembebasan lahan 28,48% kontraktor PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. - PT Waskita Karya (Persero) Tbk. - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (KSO).
"Dengan progres lahan tersebut, kami siap mulai konstruksi Paket 1 dan Paket 2 secara bersamaan di awal Februari 2023 ini yang disusul oleh konstruksi Paket 3 di pertengahan Februari 2023," kata Adi.
Sedangkan untuk tahap II, ungkapnya, akan dilakukan setelah ada ketetapan dari pemerintah dan kajian serta langkah-langkah yang memang sudah akan diperlukan.
(dce) Next Article Pak Bas Minta Tol Probowangi Dikebut, Panjangnya Ditambah
