
Utang AS 'Meledak', Yellen Ingatkan Malapetaka Ekonomi Global

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen kembali mendesak Kongres untuk menaikkan batas utang federal senilai US$ 31,4 triliun guna mencegah default atau gagal bayar yang belum pernah terjadi sebelumnya. Menurutnya, hal tersebut akan memicu 'malapetaka' ekonomi global.
Yellen mengeluarkan serangkaian peringatan yang makin tajam dalam sambutannya untuk konferensi pers menjelang pertemuan G7 di Jepang.
"Kegagalan akan mengancam keuntungan yang telah kami kerjakan dengan sangat keras selama beberapa tahun terakhir dalam pemulihan pandemi kami. Dan itu akan memicu penurunan global yang akan membuat kami mundur lebih jauh," katanya, Kamis (11/5/2023), dilansir Reuters.
"Itu juga akan berisiko merusak kepemimpinan ekonomi global AS dan menimbulkan pertanyaan tentang kemampuan kami untuk mempertahankan kepentingan keamanan nasional kami."
Presiden AS Joe Biden pada Rabu mengatakan kegagalan Kongres untuk bertindak sebelum Departemen Keuangan kehabisan uang untuk membayar tagihan pemerintah - sesuatu yang dapat terjadi paling cepat 1 Juni - berisiko melemparkan ekonomi AS ke dalam resesi.
Yellen mengatakan kecerobohan Partai Republik dalam masalah ini sama dengan "krisis yang kita buat sendiri" dan bahwa hanya ancaman gagal bayar dapat menyebabkan penurunan peringkat kredit pemerintah AS, seperti yang terjadi selama pertarungan plafon utang pada 2011.
Hal itu juga bisa mendorong suku bunga lebih tinggi pada hipotek, pembayaran otomatis, dan kartu kredit. Adapun, suku bunga sudah melonjak pada utang yang jatuh tempo sekitar 1 Juni.
Biden, seorang Demokrat, menegaskan bahwa Kongres memiliki kewajiban konstitusional untuk menaikkan pagu utang, yang mencerminkan uang federal yang dihabiskan sebelumnya, tanpa syarat, tetapi Partai Republik yang mengendalikan Dewan Perwakilan Rakyat telah mengikat setiap kenaikan batas utang dengan pemotongan anggaran.
Tidak seperti kebanyakan negara maju, AS menetapkan batas atas berapa banyak yang dapat dipinjamnya. Karena pemerintah membelanjakan lebih dari yang dibutuhkan, pembuat undang-undang harus menaikkan batas itu secara berkala.
Yellen juga memetakan prioritasnya untuk pertemuan G7, termasuk tindakan individu dan bersama untuk memperkuat ekonomi global dan menurunkan inflasi, melipatgandakan komitmen untuk membantu Ukraina mempertahankan diri melawan invasi Rusia, dan upaya jangka panjang untuk meningkatkan ketahanan ekonomi.
Terlepas dari risiko penurunan, Yellen mengatakan ekonomi global tetap berada di tempat yang lebih baik daripada yang diperkirakan enam bulan lalu, dengan sebagian besar negara G7 telah melihat penurunan inflasi utama tahunan dan perkiraan pertumbuhan yang lebih baik.
(luc/luc) Next Article AS Terancam Default, Yellen Sebut Akan Ada Malapetaka Ekonomi
