²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Uraa! Putin Menang Lagi 'Perang' Lawan AS Cs, Emas Buktinya

Thea Fathanah Arbar, ²©²ÊÍøÕ¾
25 May 2023 17:00
Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan pidato saat upacara peringatan 78 tahun Hari Kemenangan di Lapangan Merah di Moskow, Rusia, Selasa (9/5/2023). (GAVRIIL GRIGOROV/SPUTNIK/AFP via Getty Images)
Foto: Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan pidato saat upacara peringatan 78 tahun Hari Kemenangan di Lapangan Merah di Moskow, Rusia, Selasa (9/5/2023). (GAVRIIL GRIGOROV/SPUTNIK/AFP via Getty Images)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾-ÌýRusia menang lagi "perang" melawan Amerika Serikat (AS) dan sekutu. Hal ini bukan terkait pertempuran dengan senjata, melainkan emas.

Impor emas ke sejumlah negara tetap terjadi. Salah satunya yang terbesar adalah Uni Emurat Arab (UEA).

Mengutip Reuters, UEA kini telah menjadi pusat perdagangan utama emas Rusia sejak hukuman Barat berlaku karena perang Rusia ke Ukraina. Data ini terlihat melalui catatan bea cukai Rusia, yang dimuat Kamis (26/5/2023).

Catatan yang berisi rincian hampir seribu pengiriman emas itu, menunjukkan negara Teluk tersebut mengimpor 75,7 ton emas Rusia senilai US$4,3 miliar (sekitar Rp64,2 triliun). Jumlah ini naik dari hanya 1,3 ton selama tahun 2021.

Komite Emas Batangan UEA sendiri menegaskan transaksi yang dilakukan 'jelas dan kuat terhadap barang-barang terlarang, pencucian uang, dan entitas yang terkena sanksi'. "UEA akan terus berdagang secara terbuka dan jujur, dengan mitra internasionalnya, sesuai norma sebagaimana ditetapkan PBB," tegas negeri itu.

Data perdagangan UEA, Abu Dhab mengimpor sekitar 750 ton emas murni per tahun antara 2016 dan 2021. Ini berarti pengiriman dalam catatan Rusia mencapai sekitar 10% dari impornya.

Bukan cuma UEA, China dan Turki juga menjadi ladang penjualan emas Putin. Masing-masing negara mengimpor sekitar 20 ton emas, antara 24 Februari 2022 dan 3 Maret 2023.

Khusus China, sebagian besar pengiriman 'mendarat' di ke Hong Kong. Kementerian Luar Negeri China mengatakan kerja sama negara itu dengan Rusia harus bebas dari gangguan atau paksaan dari pihak ketiga mana pun.

Sebelumnya Asosiasi Pasar Emas Batangan London melarang penjualan emas Rusia 7 Maret 2022. Ini diikuti AS, Uni Eropa (UE), Swiss, Kanada, dan Jepang setelahnya.

Ahli emas Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) Louis Marechal mengatakan ada risiko emas Rusia dapat dilebur dan disusun kembali. Ini kemudian, lanjutnya, menemukan jalan kembali ke pasar Amerika Serikat (AS) dan Eropa dengan 'menutupi asal-usulnya'.

"Jika emas Rusia masuk, disusun kembali oleh penyuling lokal, bersumber dari bank atau pedagang lokal dan kemudian dijual ke pasar, itu risikonya," katanya.

"Inilah mengapa melakukan uji tuntas sangat penting untuk mengakhiri pembeli yang ingin memastikan mereka menghormati rezim sanksi," jelasnya.

'Perang' Minyak

Sementara itu, pendapatan minyak Rusiareboundpada bulan Maret dan April 2023 ini. Bahkan, mencapai tingkat tertinggi sejak November tahun lalu.

Hal ini terungkap dari dataCentre for Research in Energy and Clean Air(Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih/CREA), sebuah think tank independen asal Finlandia, yang dirilis Rabu. "Pendapatan Rusia dari ekspor minyak telah pulih dari level yang dicapai pada Januari dan Februari," tulis lembaga itu, dikutip ²©²ÊÍøÕ¾ International.

Moskow dilaporkan telah berhasil mendapatkan kembali pendapatan dari ekspor bahan bakar fosil tersebut meskipun sanksi larangan (UE) berlaku sejak akhir tahun. Pembatasan harga minyak global (price cap) sebesar US$ 60 per barel oleh kelompok G7 yang dibuat Desember juga tak efektif.

"UE telah gagal dalam komitmennya untuk meninjau batas harga setiap dua bulan untuk memastikan harganya tetap lebih rendah dari harga pasar rata-rata," kata analis utama di CREA Lauri Myllyvirta dan salah satu penulis laporan tersebut.

"Ini indikasi yang jelas bahwa penegakan hukum tidak berjalan dengan baik," tambahnya.

Pemulihan pendapatan minyak Rusia pun diperkirakan akan berlanjut. CREA menulis, bakal ada peningkatan yang lebih besar terjadi pada bulan Mei.

"Artinya, setelah mencapai titik terendah pada awal 2023, pendapatan pajak minyak Rusia telah pulih karena peningkatan penjualan," katanya.

Dalam data yang sama, terungkap bahwa sejak larangan impor UE dan price cap dilakukan AS cs ke minyak Rusia, Moskow telah memperoleh sekitar US$62,5 miliar pendapatan ekspor. Sebagian besar dari minyak lintas laut, yang diangkut dengan kapal tanker yang diasuransikan atau dimiliki Eropa.

"Kecuali jika koalisi (G7) mengambil tindakan (baru) untuk (makin) menurunkan tingkat batas harga," tambahnya lagi menyindir aksi baru dari sanksi ke Rusia.

Rusia mendapat rentetan sanksi dari Barat akibat perangnya di Ukraina. Meski begitu serangan yang terjadi sejak Februari 2022 itu tak kunjung berhenti dan setop di meja perdamaian.


(sef/sef) Next Article Emas Putin Terbukti Sakti, 16.000 Sanksi Barat Keok Hantam Rusia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular