
Skandal Panas! Singapura Hukum Bank DBS-OCBC-Citibank

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Bank sentral Singapura, The Monetary Authority of Singapore (MAS) tiba-tiba menghukum empat bank pemberi pinjaman dan satu asuransi. Mereka adalah Citibank, DBS dan OCBC (OCBC.SI) dan asuransi Swiss Life.
Keempatnya dikenakan denda secara kolektif senilai S$3,8 juta (sekitar Rp 42 M), Rabu. Mereka telah melanggar persyaratan anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme.
MAS mengatakan menemukan kontrol yang tidak tepat saat melihat signifikansi individu yang berbasis di Singapura dalam kasus penipuan yang berpusat pada perusahaan pembayaran Wirecard yang bangkrut. Wirecard sendiri mengajukan kebangkrutan pada Juni 2020 dengan utang hampir $4 miliar.
Secara rinci, MAS mengenakan denda sebesar S$1,93 juta untuk DBS, salah satu yang terbesar yang pernah dikeluarkan bank sentral, dan S$600.000 untuk OCBC. Sementara Citibank dikenai S$400.000 dan Swiss Life dikenai S$200.000.
"Meskipun itu serius, MAS tidak menemukan kesengajaan oleh staf lembaga keuangan ini (FI/financial institution)," kata otoritas moneter itu dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa lembaga tersebut mengambil tindakan perbaikan segera, sebagaimana dimuat Reuters, dikutip Kamis (22/6/2023).
"Apakah dana yang mengalir ke atau melalui FI itu uang ilegal, itu urusan kepolisian Singapura," tambah MAS.
DBS memberi klarifikasi. Bank mengatakan telah gagal menyelidiki latar belakang dan tujuan "transaksi besar yang luar biasa" yang terjadi di banknya.
MAS diketahui menemukan 11 rekening perusahaan dibuat di DBS. Akibatnya bank itu disebut gagal memperbarui peringkat risiko serta sumber kekayaan yang memadai dari beberapa nasabah berisiko tinggi.
DBS pun mengakui penyimpangannya terkait dengan jaringan pelanggan yang pada akhirnya dapat dilacak ke Wirecard. Namun bank berjanji kini berada dalam posisi yang lebih baik untuk merespons lebih cepat dan lebih kuat.
"Transaksi ini adalah bagian dari skema yang diatur dengan rumit," kata bank.
"Kami tidak dapat mengungkap skema tersebut secara keseluruhan. Kami mengakui bahwa kami dapat melakukannya dengan lebih baik," ujar DBS.
Bank lain OCBC juga memberi pernyataan. Mereka membenarkan salah satu pelanggannya telah terlibat dalam kasus Wirecard dan menangani masalah tersebut dengan sangat serius.
"Kami telah mencurahkan sumber daya yang signifikan untuk peningkatan strategis anti pencucian uang dan memerangi standar dan kemampuan pendanaan terorisme," kata juru bicara OCBC.
Citibank juga membenarkan pernyataan MAS yang menganggap bank telah gagal memahami struktur kontrol di dua rekening perusahaannya dan mengetahui dengan benar siapa pemilik manfaat itu.
"Kami telah mengambil langkah-langkah untuk memperkuat proses 'kenali nasabah Anda'," kata juru bicara Citibank.
Sementara itu, Swiss Life mengatakan sebenarnya telah memutuskan hubungan klien pada tahun 2020. Ini setelah didekati oleh pihak berwenang tentang sebuah kontrak.
"Sejak saat itu, dan bekerja sama erat dengan pihak berwenang, tindakan tambahan telah diterapkan di Swiss Life (Singapura) untuk mendeteksi kesalahan klien secara lebih efektif," katanya.
Perlu diketahui skandal Wirecard pecah tiga tahun lalu setelah auditornya tidak dapat memverifikasi dana US$2,07 miliar yang diduga disimpan di luar negeri oleh mitra pihak ketiga dan kemudian menolak untuk menandatangani akun 2019. Sejauh ini dua orang telah dipenjara.
(sef/sef) Next Article Layanan Bank Singapura Chaos, Internet-Mobile Banking Down
