²©²ÊÍøÕ¾

Juragan Sawit Merapat, Begini Ramalan Terbaru Harga CPO 2023

Eqqi Syahputra, ²©²ÊÍøÕ¾
26 June 2023 13:23
Bongkar Muat Minyak Crude Palm Oil (CPO) (²©²ÊÍøÕ¾/Tri Susilo)
Foto: Bongkar Muat Minyak Crude Palm Oil (CPO) (²©²ÊÍøÕ¾/Tri Susilo)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) tahun ini berpotensi menghadapi tantangan dari sisi permintaan. Pasalnya, menurut Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Eddy Abdurrachman ada potensi permintaan dari India dan China.

Padahal, katanya, kedua negara tersebut adalah importir CPO RI terbesar.

"Harga mungkin akan berada di dalam kisaran US$850-900 per metrik ton," kata Eddy usai Special Dialogue ²©²ÊÍøÕ¾ 'Menggapai Sawit Tetap Jeadi Andalan Indonesia Saat Dunia Penuh Ketidakpastian' di Jakarta, Senin (26/6/2023).

"Pengaruh demand, produksi yang bagus, stok di Indonesia dan Malaysia bagus, sehingga supply menjadi lebih banyak. Demand agak turun sedikit, baik itu terutama di negara-negara importir terbesar seperti India dan China," tambahnya.

Belum lagi, lanjut dia, Uni Eropa tengah memberlakukan kebijakan yang menjegal minyak sawit.

"Apalagi Eropa sekarang memberlakukan regulasi-regulasi yang pada dasarnya membatasi masuknya sawit ke sana.Kira-kira harganya seperti itu lah," kata Eddy.

Kondisi harga itu, ujarnya, akan berdampak pada target penerimaan pungutan ekspor sawit dan turunannya yang dikelola BPDPKS.

"Tahun 2023 ini terjadi penurunan harga CPO dibandingkan tahun 2021 dan 2022. Sehingga penerimaan pungutan ekspor tahun ini kira-kira mencapai Rp30-an triliun," katanya.

Di sisi lain, dia mengakui, harga CPO yang cenderung turun akan menguntungkan karena akan mempersempit gap harga solar dan biodiesel. Yang kemudian mempengaruhi penyaluran dana BPDPKS untuk insentif biodiesel.

Chart Tradingeconomics menunjukkan, pada sesi siang perdagangan hari ini, harga CPO hari ini bergerak di rentang MYR3.652 per ton atau sekitar US$779,18 per ton (kurs MYR4,69 per dolar AS), setelah sempat melandai di bawah MYR3.600 (US$768,08) per ton pekan lalu.


(dce/dce) Next Article Bos BPDPKS Blak-blakan Ungkap Alasan Biodiesel 'Anak Emas'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular