
BPDPKS Prediksi Dana Sawit Tahun Ini Turun Jadi Segini

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) memproyeksikan target penerimaan hasil ekspor produk kelapa sawit Indonesia tahun ini mencapai kisaran Rp 30 Triliun.
Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurrachman usai Special Dialogoue ²©²ÊÍøÕ¾ 'Menggapai Sawit Tetap Jadi Andalan Indonesia Saat Dunia Penuh Ketidakpastian', Senin (26/6/2023).
Eddy menuturkan, target hasil ekspor ini sejatinya mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya yang mana pada tahun 2021 capaian ekspor sawit tanah air mencapai Rp 71 triliun. Sedangkan pada tahun 2022, capaian ekspor sawit Indonesia mencapai Rp 34 triliun.
Dia menegaskan, penurunan proyeksi ini disebabkan oleh adanya peraturan tingkatan tarif Tandan Buah Segar (TBS) dari pusat, serta adanya penurunan harga CPO.
"Kira-kira itu (target ekspor) mencapai Rp 30 triliunan. Karena apa? Karena ini banyak tergantung pada tarif di mana tingkatan tarif juga dikaitkan dengan tingkatan harga," ujarnya, dikutip Senin (26/6/2023).
Eddy menambahkan, hingga saat ini, capaian ekspor sawit Indonesia sudah mencapai sekitar RP 14,5 triliun. Hal ini sudah mendekati angka prakiraan pihaknya yang mana pada semester 1 2023 capaian ekspor sawit diprediksi mencapai RP 15 triliun.
![]() Biodiesel, Solusi Industri Sawit Dukung Target Net Zero Emission RI (²©²ÊÍøÕ¾ TV) |
Dia pun optimis dengan capaian yang on track seperti itu, dapat memenuhi target capaian ekspor Rp 30 triliun.
"Tahun 2023 ini terjadi penurunan harga CPO dibandingkan tahun 2021 dan 2022. Sehingga penerimaan pungutan ekspor tahun ini kira-kira mencapai Rp30-an triliun," katanya.
"Saat ini sebelum Juni sudah Rp 14,5 triliun something. Kami perkirakan semester pertama ini Rp 15-an triliun. Kalau on track seperti itu, proyeksi kita Rp 30 triliun akan tercapai," pungkas Eddy.Â
(dce) Next Article Bikin Gebrakan, BPDPKS Kumpulkan Para Peneliti Sawit