²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Update Rusia Chaos karena Kudeta Wagner, Putin Bakal Lengser?

Tommy Patrio Sorongan, ²©²ÊÍøÕ¾
27 June 2023 05:31
Kepala kelompok tentara bayaran Wagner Rusia Yevgeny Prigozhin akan melangsungkan pemberontakan bersenjata untuk menggulingkan menteri pertahanan Rusia. (REUTERS/STRINGER)
Foto: (REUTERS/STRINGER)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Dinamika perang Rusia-Ukraina terus timbul di permukaan. Saat ini, dunia difokuskan pada langkah tentara bayaran pro-Moskow yang juga ikut berperang di Ukraina, Wagner, yang tiba-tiba berbalik memilih untuk memberontak kepada rezim keamanan di Moskow.

Wagner merupakan salah satu kubu pendukung Rusia, selain tentara Chechnya, yang menonjol dalam operasi Moskow untuk menguasai Ukraina Timur. Salah satu kota di wilayah ini, Bakhmut, diketahui telah menjadi pusat pertempuran paling sengit antara Wagner dan pihak Ukraina selama berbulan-bulan.

Pemberontakan Wagner sendiri disebabkan oleh ketidakpercayaan kelompok itu pada rezim pertahanan Rusia yang dipimpin Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Kepala Staf Umum, Valery Gerasimov. Kedua figur itu dirasa tak mampu menyokong pasukannya dengan logistik yang cukup selama perang di Ukraina.

Selain itu, Prigozhin menuduh Shoigu memerintahkan serangan roket ke kamp lapangan Wagner di Ukraina dan menewaskan banyak tentaranya. Ia juga menegaskan aksinya bukanlah merupakan kudeta.

Namun, pemberontakan bersenjata tiba-tiba dibatalkan pada hari Minggu. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan tuntutan pidana terhadap Prigozhin dibatalkan setelah pasukannya mundur.

Saat ini, Prigozhin berada di Belarus untuk bernegosiasi dengan pemimpin negara itu yang juga sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, Alexander Lukashenko. Namun bagaimana updatenya?

Berikut rangkuman ²©²ÊÍøÕ¾, Selasa (27/6/2023).

1. Prigozhin Masih Diselidiki

Kantor berita milik negara Rusia RIA Novosti melaporkan bahwa kasus pidana terhadap bos Grup Wagner Yevgeny Prigozhin atas percobaan pemberontakan masih berlangsung. Ini bertentangan dengan laporan sebelumnya, mengutip juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Sebelumnya Peskov menyatakan bahwa penyelidikan kriminal terhadap Prigozhin akan ditutup. Ini sebagai bagian dari kesepakatan yang menghentikan pawai tentara bayaran Wagner menuju Moskow.

"Kasus pidana terhadap Prigozhin belum dihentikan, kata sumber di Kantor Kejaksaan Agung kepada RIA Novosti," tulis agensi tersebut di Telegram, menurut sebuah terjemahan.

Meski demikian, mengutip Presiden Grup Eurasia, Ian Bremmer, Prigozhin kini bak "orang mati yang berjalan" setelah memimpin pemberontakan yang gagal melawan Putin. Ia diyakini akan dieksekusi dalam waktu dekat.

"Saya akan sangat terkejut bahwa dia masih bersama kita dalam waktu beberapa bulan," katanya dimuat ²©²ÊÍøÕ¾ International.

"Putin telah memenjarakan dan membunuh orang jauh daripada apa yang telah dilakukan Prigozhin padanya ... Tidak terbayangkan bagi saya bahwa Putin akan membiarkannya hidup lebih lama dari yang diperlukan," tambahnya lagi.

Pendiri kelompok tentara bayaran swasta Wagner Yevgeny Prigozhin berbicara di dalam markas besar pusat komando militer tentara selatan Rusia, yang diambil di bawah kendali PMC Wagner, menurutnya, di kota Rostov-on-Don, Rusia dalam gambar diam ini diambil dari video yang dirilis 24 Juni 2023. (Press service of Foto: Pendiri kelompok tentara bayaran swasta Wagner Yevgeny Prigozhin berbicara di dalam markas besar pusat komando militer tentara selatan Rusia, yang diambil di bawah kendali PMC Wagner, menurutnya, di kota Rostov-on-Don, Rusia dalam gambar diam ini diambil dari video yang dirilis 24 Juni 2023. (via REUTERS/PRESS SERVICE OF "CONCORD)

2. Menhan Rusia ke Ukraina

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengunjungi pasukannya di Ukraina. Hal ini dirilis kementerian pertahanan pada Senin.

Ini merupakan penampilan publik pertamanya sejak pemberontakan akhir pekan oleh tentara bayaran Wagner. Dalam sebuah posting di Telegram, Kementerian Pertahanan mengatakan Shoigu diberi pengarahan tentang kemajuan oleh komandan beberapa pasukan di Ukraina yang diduduki.

Kemunculan ini menunjukkan bahwa Shoigu tetap memegang kendali. Meskipun terjadi pemberontakan, yang tiba-tiba dibatalkan oleh pemimpin Wagner Yevgeny Prigozhin kurang dari 24 jam setelah dimulai.

3. Moskow Hapus Status Darurat

Walikota Moskow Sergei Sobyanin mengumumkan berakhirnya status darurat. Tindakan darurat kontra-teror diberlakukan sebagai tanggapan atas pemberontakan bersenjata Wagner.

Dalam pernyataan yang diposting di Telegram, Sobyanin berterima kasih kepada warga Moskow. "Atas ketenangan dan pengertiannya," ujarnya.

4. Rubel Rusia di Titik Terendah

Sementara itu, Rubel Rusia meluncur ke titik terendah dalam hampir 15 bulan terhadap dolar AS pada Senin pagi. Ini terjadi pasca pemberontakan Wagner yang gagal.

Sekitar pukul 9:45 waktu London kemarin, rubel diperdagangkan tepat di bawah 85 terhadap dolar. Itu level yang terakhir terlihat pada akhir Maret 2022, tak lama setelah invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina dimulai.

5. Malaysia Evakuasi Warga

Pemerintah Malaysia siap memulangkan 755 warganya dari Rusia jika keselamatan mereka terganggu. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Perdana Menteri Ahmad Zahid Hamidi.

Dalam keterangannya, Ahmad Zahid mengatakan, pemerintah terus memantau perkembangan ketegangan di Rusia, khususnya di Moskow. Ini terkait pemberontakan yang dilakukan kelompok paramiliter Wagner terhadap rezim pertahanan negara itu.

"Pemerintah melalui Wisma Putra (Kementerian Luar Negeri) telah membuat pengaturan untuk memulangkan warga negara Malaysia dari negara itu kapan saja, jika perlu," katanya dikutip oleh Bernama dan dilaporkan Channel News Asia (CNA).

Dalam imbauan pada Sabtu, Kedutaan Besar Malaysia di Rusia menghimbau semua warga Malaysia, khususnya pelajar di Moskow, Saint Petersburg, dan Volgograd untuk tetap waspada dan tenang. Pihak kedutaan meminta warga untuk membatasi pergerakan di luar ruangan serta menghindari area keramaian.

6. AS dan NATO Respons Kudeta Wagner

Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Anthony Blinken buka saura terkait pemberontakan yang dilakukan kelompok paramiliter swasta, Wagner, terhadap pemerintahan Rusia. Ia menyebut hal ini menunjukkan keretakan dalam pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Blinken dan anggota Kongres AS mengatakan dalam serangkaian wawancara televisi bahwa kekacauan hari Sabtu di Rusia telah melemahkan Putin. Kondisi ini menguntungkan tetangga Rusia, termasuk Polandia dan negara-negara Baltik.

"Saya kira kita belum melihat tindakan terakhir," kata Blinken pada program This Week ABC sdikutip Reuters.

Blinken mengatakan ketegangan yang memicu aksi tersebut telah meningkat selama beberapa bulan terakhir. Ia memandang ancaman kekacauan internal dapat mempengaruhi kemampuan militer Moskow di Ukraina.

"Kami telah melihat lebih banyak retakan muncul di fasad Rusia. Terlalu dini untuk mengatakan dengan tepat ke mana mereka pergi, dan kapan mereka sampai di sana. Tapi yang pasti, kami memiliki segala macam pertanyaan baru yang harus dijawab Putin dalam minggu dan bulan ke depan," jelasnya.

Sementara itu, Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) memberi respons kudeta kelompok Wagner yang terjadi di Rusia. Aliansi militer itu mengatakan pemberontakan oleh pasukan tentara bayaran di Rusia itu menunjukkan bahwa perang Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina adalah sebuah "kesalahan".

"Kami memantau situasi di Rusia," kata Stoltenberg kepada wartawan, dikutip AFP.

"Peristiwa akhir pekan adalah masalah internal Rusia, dan satu lagi demonstrasi kesalahan strategis besar yang dilakukan Presiden Putin dengan aneksasi ilegal Krimea dan perang melawan Ukraina," jelasnya.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg di markas NATO di Brussels, Belgia 6 April 2022. (REUTERS/Evelyn Hockstein/Pool)Foto: Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg di markas NATO di Brussels, Belgia 6 April 2022. (REUTERS/Evelyn Hockstein/Pool)

7.Awas "Kiamat" Minyak

Pemberontakan yang dilakukan kelompok paramiliter Wagner di Rusia telah memberikan ancaman baru pada pasokan minyak global. Hal ini dikarenakan Rusia sebagai salah satu eksportir minyak yang vital di dunia.

Chief Investment Officer AXA untuk Core Investments, Chris Iggo, mengatakan pemberontakan itu mendapatkan atensi pelaku pasar. Pasalnya, gangguan di Rusia dapat menjadi gangguan suplai dunia.

Dilansir dari Reuters Senin, minyak mentah Brent berjangka sempat naik 1,3% menjadi US$ 74,80 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS juga terkerek 1,3% menjadi US$ 70,04 per barel.

"Kami telah melihat pada pergerakan pasar awal bahwa risk off dimainkan di pasar komoditas," paparnya kepada ²©²ÊÍøÕ¾ International.

Meski situasi mendatar, apa pun yang dapat membahayakan kemampuan Rusia untuk terus memasok pasar energi global akan tetap diawasi. Apalagi oleh pelanggan terbesar minyak Moskow di Asia.

"Potensi risiko yang harus diperhatikan mungkin ada pada oposisi baru dari publik Rusia terhadap kepemimpinan Putin," kata Yeap Jun Rong, analis pasar di IG Group, kepada CNN International.

8.Putin Muncul Pasca Kudeta

Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Senin muncul dalam pidato video Kremlin, berbicara untuk pertama kalinya sejak dibatalkannya pemberontakan seorang kepala tentara bayaran akhir pekan ini.

Putin berpidato di forum pemuda yang dijuluki "Insinyur masa depan" di mana dia mengiklankan perusahaan untuk menunjukkan "operasi yang stabil" dari wajah negara dari tantangan eksternal yang parah.

9.Putin Bakal Lengser?

Sementara itu, pemberontakan Wagner membuat kredibilitas Putin melemah. Ini dikatakan direktur strategi, teknologi, dan pengendalian senjata di Institut Internasional untuk Studi Strategis (IISS), William Alberque.

"Episode ini melemahkan kredibilitas Putin, yang tampak panik di televisi pada hari Sabtu," katanya dimuat AFP.

"Semua orang di Moskow bertanya-tanya: 'Jika itu adalah pemberontakan lima menit, mengapa presiden berbicara tentang perang saudara?" tambahnya.

Hal senada juga ditegaskan rekan senior untuk Rusia dan Eurasia di IISS dan mantan duta besar Inggris untuk Belarusia, Nigel Gould-Davies. Ia mengatakan bahwa insiden tersebut telah menebarkan kecemasan yang sangat mendalam di kalangan elit Rusia.

"Ini satu contoh lagi, setelah invasi terhadap Ukraina dan bencana perang, ini menjadi contoh lain Putin yang kehabisan waktu dan secara konsisten memiliki penilaian yang buruk serta membuat kesalahan," katanya.

"Ini menunjukkan bahwa seorang pemimpin personalistik yang tampaknya sangat, sangat kuat ... dengan sangat tiba-tiba, kehilangan otoritas dan kekuasaan jika massa elit yang kritis tidak lagi memiliki kepercayaan pada kemampuannya untuk menjaga kapal negara tetap berjalan dan melindungi kepentingan mereka," jelasnya.

"Jadi krisis langsung dapat dihindari, tetapi konsekuensi jangka panjang akan muncul dan mengubah lanskap politik Rusia."

Dimuat CNA, penasihat senior untuk Rusia dan Eropa di Institut Perdamaian AS, Donald N Jensen mengatakan bahwa masa depan tampak suram bagi Putin. Ia menyebut kemungkinan buruk bagi karier politik Putin.

"Kami belum melihat keseluruhan drama dimainkan. Ini hanya beberapa kesepakatan yang kami bahkan tidak mendengar detailnya. Saya pikir dalam beberapa minggu dan bulan mendatang, ini akan berjalan dengan lebih spesifik," kata Jensen, yang juga menjabat sebagai diplomat di kedutaan AS di Moskow.

"Pecundang besar adalah Putin. Saya pikir kita sekarang harus berbicara tentang akhir, mungkin, karir politiknya dalam beberapa minggu dan bulan mendatang. Ini bukan episode yang baik untuk presiden Rusia," tambahnya.


(sef/sef) Next Article Rusia Mencekam, Malaysia Siap Bawa Pulang Warga

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular