
Arab Saudi-Rusia Kompak 'Sandera' Minyak Dunia, AS Panik?

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Kerja sama minyak Rusia dan Arab Saudi yang tergabung dalam aliansi OPEC+ terbukti masih kuat.
Menteri Energi Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan kedua negara akan melakukan "apapun yang diperlukan" untuk mendukung pasar.
OPEC+, grup yang terdiri dari negara-negara pengekspor minyak dan sekutu, termasuk Rusia, yang memompa sekitar 40% minyak mentah dunia, telah memangkas produksi minyak sejak November karena harga yang lesu.
Arab Saudi dan Rusia, pengekspor minyak terbesar di dunia, memperdalam pengurangan pasokan minyak pada Senin dalam upaya menaikkan harga.
Namun, langkah itu hanya mengangkat pasar sebentar. Pada Rabu, harga berjangka Brent turun lebih dari 1% pada US$ 75,30 per barel, lebih rendah dari US$ 80-US$ 100 per barel daripada yang dibutuhkan sebagian besar negara OPEC untuk menyeimbangkan anggaran mereka.
OPEC mengatakan tidak memiliki target harga dan berusaha untuk memiliki pasar minyak yang seimbang untuk memenuhi kepentingan konsumen dan produsen.
Amerika Serikat, produsen minyak terbesar di luar OPEC+, telah berulang kali meminta kelompok tersebut untuk meningkatkan produksi guna membantu ekonomi global dan mengkritik kerja sama Saudi dengan Rusia setelah invasi Moskow ke Ukraina.
Tetapi Riyadh telah berulang kali menolak panggilan AS dan Pangeran Abdulaziz mengatakan pada hari Rabu bahwa pengurangan produksi minyak bersama baru yang disetujui oleh Rusia dan Arab Saudi minggu ini sekali lagi membuktikan bahwa para skeptis salah.
"Bagian dari apa yang telah kami lakukan (pada hari Senin) dengan bantuan rekan-rekan kami dari Rusia juga untuk mengurangi sisi sinis penonton tentang apa yang terjadi antara Saudi dan Rusia dalam masalah khusus itu," kata Pangeran Abdulaziz, dilansir Reuters, Rabu (5/7/2023).
"Cukup jelas melihat kami pada hari Senin mengeluarkan tidak hanya perpanjangan (pemotongan minyak) kami... tetapi juga dengan validasi dari pihak Rusia," katanya dalam pertemuan CEO industri minyak dengan para menteri dari OPEC dan sekutunya, yang dikenal sebagai Seminar Internasional OPEC.
Sudah Cukup
Menteri Energi Uni Emirat Arab Suhail Al Mazrouei mengatakan pemotongan minyak tambahan harus cukup untuk membantu menyeimbangkan pasar minyak.
"Ini (pengurangan produksi tambahan terbaru) cukup untuk menilai pasar dan melihat keseimbangan pasar," kata Mazrouei.
Dia mengatakan UEA tidak akan berkontribusi pada pemotongan baru karena sudah berproduksi jauh di bawah kapasitasnya.
"Ada hal yang lebih besar... Saya melihat kurangnya investasi di banyak negara. Kami harus mengundang mungkin pendatang baru untuk datang dan bergabung dengan grup. Makin banyak negara yang kami miliki... Makin mudah pekerjaannya... untuk memastikan bahwa dunia memiliki cukup minyak di masa depan," kata Mazrouei.
"Bayangkan jika kami memiliki 60% produsen atau 80% produsen... Kami pasti akan melakukan pekerjaan yang lebih baik."
(luc/luc) Next Article Arab Saudi Perpanjang Pemotongan Produksi Minyak 1 Juta Bpd
