
AS & Iran Bentrok di Selat Hormuz, Kapal Tanker Ditembak!

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Militer Amerika Serikat (AS) menyebut Iran berupaya untuk menyita dua kapal tanker yang sedang melintasi wilayah Selat Hormuz pada Rabu (5/7/2023). Teheran bahkan disebut sempat menembak salah satu kapal.
Sumber pertahanan yang dikutip ²©²ÊÍøÕ¾ International mengatakan Sekitar pukul 01.00 waktu setempat, sebuah kapal Angkatan Laut Iran mendekati kapal tanker berbendera Kepulauan Marshall, TRF Moss. Atas manuver ini, Washington mengatakan telah mengerahkan kapal perangnya.
"Personel Iran tampaknya berusaha naik dan merebut kapal tanker itu. Tetapi ketika Angkatan Laut AS memindahkan kapal perusak USS McFaul ke tempat kejadian, kapal Iran itu mengubah arah dan pergi," ujar sumber yang juga pejabat pertahanan itu.
Tiga jam kemudian, kapal angkatan laut Iran lainnya mendekati kapal tanker itu, Richmond Voyager, yang berlayar dari Uni Emirat Arab melalui Selat Hormuz. Kapal tanker mengeluarkan panggilan darurat setelah kapal Iran diduga mencoba menghentikannya.
Iran disebut telah menembak kapal itu, dengan peluru menghantam dekat ruang tamu kru dan menimbulkan kerusakan ringan, tetapi tidak ada yang terluka. Ketika USS McFaul tiba, kapal Iran kembali pergi.
"Saya sangat bangga dengan seluruh Komando Pusat Angkatan Laut AS, terutama upaya luar biasa oleh kru McFaul, untuk segera menanggapi dan mencegah penyitaan lainnya," kata Wakil Laksamana Brad Cooper, komandan Komando Pusat Angkatan Laut AS, Armada ke-5 dan Pasukan Maritim Gabungan AS.
Upaya penyitaan ini merupakan yang kesekian terjadi di tahun 2023. Pada April lalu, kedua negara sempat terlibat operasi saling sita kapal tanker minyak.
Pada 27 April lalu, tentara Iran mengatakan mereka telah merebut kapal tanker minyak Advantage Sweet berbendera Kepulauan Marshall di Teluk Oman. Kapal itu diketahui sedang dalam perjalanan dari Kuwait menuju Houston, AS.
Sementara itu, penyitaan Iran ini terjadi setelah sebelumnya AS juga merebut kapal tanker pembawa minyak Teheran dalam beberapa hari terakhir di tengah operasi penegakan sanksi.
Penyitaan kargo adalah eskalasi terbaru antara Washington dan Teheran setelah bertahun-tahun tekanan sanksi oleh AS atas program nuklir Iran. Iran tidak mengakui sanksi tersebut, dan ekspor minyaknya telah meningkat.
Teheran mengatakan program nuklirnya untuk tujuan sipil sementara Washington mencurigai Iran ingin mengembangkan bom nuklir.
(luc/luc) Next Article Terkuak! Sederet Alasan Mengapa AS Takut kepada Iran