
Bos Pengusaha Warning Pabrik Mandek Produksi, Ini Penyebabnya

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pengusaha mengungkapkan, banyak produksi terutama di sektor manufaktur yang saat ini mandek akibat sistem baru yang diberlakukan pemerintah. Yaitu, Sistem Nasional Neraca Komoditas atau Sinas-NK.
"Buat produsen penting karena dia nggak bisa produksi. Ini kebijakan yang sangat pengaruhi. Dari skala produksi jalan tapi ada yang berpengaruh, malah mayoritas berhenti dulu," kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W Kamdani dalam Economi Update ²©²ÊÍøÕ¾, Rabu (12/7/23).
Produsen yang menghentikan produksinya di banyak sektor, mulai dari elektronik hingga otomotif.
Pasalnya, sebagian bahan baku untuk menghasilkan produk berasal dari impor. Jika perizinan impor bahan baku sulit, maka produksi juga menjadi terkendala.
"Ada masalah di neraca komoditas, impor dianggap buruk. Kita setuju untuk mengurangi impor tapi sudah siap nggak kita? Masih banyak bahan baku penolong yang impor," katanya.
"Dengan kebijakan neraca komoditas ini yang sekarang dalam proses revisi, sekarang kita banyak barang mangkrak nggak bisa masuk karena perizinan impor belum bisa saat ini," ujarnya.
![]() Ketua Umum APINDO, Shinta Kamdani dalam Economic Update yang berlangsung pada Rabu, (12/7/2023). (²©²ÊÍøÕ¾ TV) |
Kondisi ini terjadi setidaknya mulai akhir tahun lalu, banyak industri teriak karena kesulitan berproduksi.
Pengusaha pun berharap pemerintah bisa bergerak cepat menyelesaikan persoalan ini demi meminimalisir kerugian bisa semakin besar.
"Dari awal pemerintah tahu, pemerintah Jokowi mau hilirisasi karena kita ekspor komoditas sangat tinggi. Tapi nggak ada value added produk. Dari sisi lain upstream masih lemah karena masih impor 78% bahan baku," pungkas Shinta.
(dce) Next Article Arah Minat Investasi Pengusaha di Masa Transisi Pilpres 2023
