²©²ÊÍøÕ¾

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Ukraina mengaku sebagai pihak yang melakukan serangan pesawat tak berawak (drone) di Moskow tengah pada Senin (24/7/2023), yang kian mengungkapkan celah pertahanan Rusia.

Di Moskow, polisi menutup jalan-jalan di dekat Kementerian Pertahanan, tempat sebuah pesawat tak berawak jatuh, sementara yang kedua menghancurkan dinding kaca sebuah gedung perkantoran di distrik selatan.

Sumber Pertahanan Ukraina mengatakan kepada AFP bahwa serangan itu, satu hari setelah Kyiv bersumpah untuk membalas serangan rudal Rusia di kota Odesa, adalah "operasi khusus" oleh intelijen militer Ukraina.

Baca: Korut Uji Coba Rudal Balistik Hwasong-18, Ini Penampakannya!

Seorang saksi mata yang menceritakan kejadian tersebut mengatakan serangan tersebut memalukan bagi Rusia.

"Saat itu pukul 03.39. Rumah benar-benar berguncang," kata Vladimir, 70 tahun, yang tinggal di dekatnya. "Sungguh memalukan bahwa pesawat tak berawak Ukraina hampir terbang ke kementerian pertahanan."

Rusia mengatakan serangan drone di pusat Moskow dan Krimea memerlukan tanggapan yang keras.

"Kami menganggap apa yang terjadi sebagai penggunaan lain dari metode teroris dan intimidasi terhadap penduduk sipil oleh kepemimpinan militer dan politik Ukraina," kata Kementerian Luar Negeri Rusia.

Baca: Israel Chaos bak Medan Perang, Warga Lawan Pemerintah

"Federasi Rusia berhak mengambil tindakan pembalasan yang keras," tambahnya.

Kementerian mengatakan "fokus Barat untuk memperburuk situasi" di Ukraina berada di belakang "tindakan kurang ajar" Kyiv.

Pejabat Rusia mengatakan sebelumnya bahwa drone Ukraina menghantam dua bangunan di Moskow dan depot amunisi di Krimea, semenanjung yang dianeksasi oleh Rusia dari Ukraina pada 2014.

(luc/luc) Next Article Alert! Sirene Serangan Udara Moskow Bunyi, Putin Kebobolan?