²©²ÊÍøÕ¾

Jokowi, Luhut-Bahlil Kompak Pamer 'Durian Runtuh' RI Rp510 T

pgr, ²©²ÊÍøÕ¾
01 August 2023 15:40
RI Ketiban Durian Runtuh di KTT G20 Bali, Nih Rinciannya!
Foto: Infografis/ RI Ketiban Durian Runtuh di KTT G20 Bali, Nih Rinciannya!/ Ilham Restu

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dengan bangganya memamerkan kesuksesannya dalam program hilirisasi pertambangan. Nilai ekspor yang diperoleh dari nikel berhilirisasi melejit hingga puluhan kali lipat menjadi US$ 33,8 miliar atau sekitar Rp 507 triliun (asumsi kurs Rp 15.000 per US$) pada 2022 lalu.

Maklum, pada masa 2014 - 2015 sebelum program hilirisasi berjalan, nilai ekspor nikel yang merupakan bijih nikel hanya tembus US$ 1,1 miliar - US$ 2,1 miliar.

"Setelah hilirisasi menjadi Rp 510 triliun, dari nikel kembali lagi dari US$ 2,1 bilion melompat menjadi US$ 33,8 bilion, berarti melompatnya berapa kali," tutur Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada pengukuhan Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Pengusaha Indonesia masa bakti 2023-2028 di Grand Ballroom Hotel Kempinski, Jakarta, dikutip Selasa (1/8/2023).

Adapun "Durian Runtuh" yang diperoleh Indonesia hanya baru dari satu turunan nikel saja. Pemerintah saat ini sedang menggenjot hilirisasi bernilai tambah lainnya dari produk nikel, bauksit hingga tembaga. "Bapak Ibu bisa bayangkan berapa angka yang muncul, dan ini baru nikel," imbuhnya.

Mengamini pernyataan Presiden Jokowi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan juga sempat mengatakan nilai tambah ekspor hasil hilirisasi nikel di dalam negeri tiap tahunnya mengalami lonjakan yang sgnifikan. Ambil contoh pada tahun 2014, nilai ekspor dari bijih nikel yang belum di hilirisasi hanya mencapai US$ 2,1 miliar.

Sementara itu, pada saat kebijakan hilirisasi berjalan, nilai ekspor nikel melesat menjadi US$ 11,6 di tahun 2020, lalu US$ 22,214 di tahun 2021 dan di tahun 2022 kembali mengalami lonjakan mencapai US$ 33,8 miliar atau Rp 507,33 Triliun (asumsi kurs Rp 15.010 per US$)

"Tahun 2014 nilai ekspor sekitar US$ 2 bilion. Sekarang (2022) US$ 33,8 bilion. Ini untuk klarifikasi kepada kalian semua," ungkap Luhut dalam "Nikel Conference 2023" ²©²ÊÍøÕ¾, Selasa (25/7/2023).

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia juga sempat menyinggung nilai ekspor nikel berhilirisasi ini pada akhir tahun lalu. Ia sempat memperkirakan bahwa nilai ekspor nikel pada tahun 2022 akan melebih US$ 30 miliar.

Ramai Dunia Serang Aksi Jokowi

Sebagaimana diketahui, program hilirisasi pertambangan Indonesia sedang mendapatkan pertentangan dari berbagai pihak. Diantaranya adalah Uni Eropa yang menggugat Indonesia di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Bahkan, Uni Eropa sedang meluncurkan Enforcement Regulation sebagai upaya tak terima negara-negara tersebut atas kebijakan banding gugatan RI di WTO.

Selain Uni Eropa di WTO, hilirisasi pertambangan Indonesia juga mendapatkan kritik dari Dana Moneter Internasional (IMF) yang meminta untuk program tersebut dihapus secara bertahap. "Hilirisasi ini apapun harus kita teruskan, meskipun kita digugat oleh WTO, meskipun kita diberikan peringatan oleh IMF, apapun barang ini harus kita teruskan," tegasnya.

Bagi Jokowi, hilirisasi menjadi hal penting untuk mendorong Indonesia menjadi negara maju. Jadi, tak hanya hilirisasi di sektor pertambangan melainkan juga di sektor lainnya juga seperti perikanan, pertanian.

"Karena menurut saya ada 2 hal penting yang menyebabkan kita bisa melompat menjadi negara maju, pertama pengembangan SDM karena bonus demografi yang sukses dilakukan, sekarang ini belum. Kalau itu bisa dilakukan, hilirisasi berhasil untuk perkebunan perikanan pertanian, kalau hitungan World Bank, IMF, OECD di 2040-2045 saya yakin ini bisa agak maju," tuturnya.


(pgr/pgr) Next Article RI Bakal Ketiban 'Durian Runtuh' Rp8.120 T, Ini Jurus Jokowi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular