²©²ÊÍøÕ¾

'Harta Karun' Ini Kini Sudah Bergeser ke Timur RI

Verda Nano Setiawan, ²©²ÊÍøÕ¾
08 August 2023 12:15
Blok Masela (Dok.Reuters)
Foto: Blok Masela (Dok.Reuters)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pemerintah Indonesia dinilai perlu mempertimbangkan kembali rencana pelarangan ekspor ke luar negeri. Pasalnya, hingga saat ini masih terdapat ketimpangan antara pasokan dan permintaan di dalam negeri.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas (Aspermigas) Elan Biantoro menyebut Indonesia masih menyimpan potensi cadangan migas yang cukup besar untuk dimanfaatkan. Namun demikian, kondisinya telah berbeda dari semula 'harta karun' ini banyak berada di kawasan Indonesia bagian barat, kini sudah bergeser ke Indonesia bagian timur.

Sementara, penyerapan gas bumi di dalam negeri lebih banyak didominasi di kawasan Indonesia bagian barat. Oleh sebab itu, infrastruktur gas menjadi kunci agar pemanfaatan gas di dalam negeri dapat lebih optimal.

"Industri berkembang begitu cepat, namun sayangnya juga industri kita berada terfokus di Indonesia bagian barat. Sementara cadangan gas Indonesia di bagian barat pun sudah mulai terbatas," kata dia dalam acara Energy Corner ²©²ÊÍøÕ¾, Selasa (8/8/2023).

Elan tak menampik produksi gas di Indonesia bagian barat sejatinya masih ada, tetapi hal itu masih belum bisa memenuhi kebutuhan gas di dalam negeri. Adapun cadangan gas terbesar saat ini terletak di Indonesia bagian tengah dan timur seperti Kalimantan, Sulawesi, Maluku hingga Papua.

"Demand-nya itu lebih banyak di Indonesia bagian barat. Ketimpangan ini berupa adanya infrastruktur yang bagaimana caranya yang membutuhkan gas di barat itu bisa mendapatkan keperluannya dengan harga yang ekonomis untuk industrinya, namun sumber gasnya ada di tengah dan timur," tambahnya.


(wia) Next Article Rencana RI Setop Ekspor Gas Gak Mudah, Ini Alasannya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular