Netizen: Mobil Listrik Bukan Solusi Atasi Polusi!

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Hasil kajian Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menyatakan tidak semua solusi pemerintah mengenai masalah polusi udara di Jakarta dapat diterima oleh warganet. Salah satu kebijakan yang paling mendapatkan penolakan adalah penggunaan kendaraan listrik untuk mengurangi polusi.
"Solusi yang paling tinggi mendapatkan penolakan adalah penggunaan kendaraan listrik," kata Data Analyst Continuum INDEF Maisie Sagita dalam diskusi publik di kanal Youtube INDEF, Selasa (22/8/2023).
Maisie mengatakan kesimpulan itu ditemukan setelah menganalisis tren perbincangan di Twitter pada 31 Juli hingga 20 Agustus 2023. Analisis diambil dari 44.268 kali perbincangan yang ditemukan pada periode tersebut dan dilakukan oleh 34.590 akun. Pemilik akun tersebut 85% berasal dari Pulau Jawa.
Menurut Maisie, INDEF mencatat bahwa ada 3 solusi yang paling populer diperbincangkan, yakni penggunaan mobil listrik, penggunaan kendaraan umum dan work from home atau bekerja dari rumah. Hasilnya, kata dia, penggunaan mobil listrik mendapatkan penolakan hingga 92,1%.
Menurut dia, warganet menganggap polusi kendaraan bukan penyebab utama polusi udara, melainkan keberadaan PLTU batubara. Karena itu, kata dia, penggunaan kendaraan listrik dianggap bukan solusi, melainkan menambah masalah karena sumber listrik untuk tenaga mobil berasal dari PLTU batubara.
"Lagi-lagi yang disorot mengenai penggunaan kendaraan listrik justru PLTU semakin mengebul," kata dia.
Maisie mengatakan solusi yang cukup mendapatkan respons positif dari masyarakat adalah bekerja dari rumah. Solusi yang ditawarkan dan telah dilakukan oleh pemerintah DKI Jakarta ini mendapatkan persetujuan dari 77% warganet.
Sementara, solusi yang paling populer dan paling mendapatkan respons positif adalah penggunaan transportasi umum di Jakarta. Penggunaan transportasi umum mendapatkan respons positif dari 89,4% warganet. "Popularitas ini menunjukkan publik peduli dengan solusi yang ditawarkan pemerintah," kata dia.
(haa/haa) Next Article ESDM Ungkap 2 Nama PLTU yang Siap Dipensiunkan Dini