²©²ÊÍøÕ¾

RI Bisa Gak Was-Was Kala Harga Minyak Melejit, Ini Caranya

Firda Dwi Muliawati, ²©²ÊÍøÕ¾
18 October 2023 16:25
Foto : REUTERS/Lucas Jackson/
Foto: REUTERS/Lucas Jackson/

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Dewan Energi Nasional (DEN) membeberkan bahwa Indonesia memiliki kunci untuk bisa terhindari dari rasa was-was ketika ada gangguan dari dunia internasional yang bisa membuat harga energi, khususnya harga minyak, melejit sewaktu-waktu.

Terlebih, kondisi Indonesia sebagai net importir minyak akan sangat bergantung pada pasokan minyak dari negara lain.

Anggota DEM Herman Darnel Ibrahim mengatakan, kunci Indonesia bisa terbebas dari rasa khawatir karena lonjakan harga minyak dunia ini yaitu dengan memiliki cadangan penyangga energi nasional.

Herman mengatakan, saat ini pihaknya tengah menyiapkan aturan yang nantinya akan tertuang dalam bentuk Peraturan Presiden (Perpres) untuk Indonesia bisa membentuk skema cadangan penyangga energi yang bisa dimanfaatkan dalam kondisi harga minyak meroket dan cadangan energi menipis di dalam negeri.

"Solusi yang perlu itu adalah DEN itu sedang menyiapkan Perpres cadangan penyangga energi. Dengan adanya cadangan penyangga energi saat kondisi seperti ini naik (harga minyak naik), lepas cadangan penyangga itu. Itu solusinya," jelasnya dalam konferensi pers Energy Transition Conference di Jakarta, Rabu (18/10/2023).

Kondisi geopolitik yang terjadi di wilayah Timur Tengah yakni konflik antara Palestina-Israel membuat harga minyak terus melonjak yang mana per hari ini, Rabu (18/10/2023), harga minyak mentah WTI dibuka melesat 1,33% di posisi US$ 87,81 per barel, begitu juga dengan minyak mentah Brent dibuka melonjak 1,50% ke posisi US$ 91,25 per barel.

"Perang ini kan tahun '90-an juga ada Perang Teluk, selalu akibatnya sama (harga minyak melonjak). Kadang-kadang belum tentu ada hubungannya, tapi yang namanya bisnis kalau ada perang, mungkin nggak ada kapal terganggu, nggak ada sumur berkurang, tapi harga minyak naik jadi reaksinya itu yang berkaitan dengan bisnis," tambahnya.

Sebelumnya, Dewan Energi Nasional (DEN) menyampaikan pemerintah tengah menyiapkan regulasi yang mengatur mengenai cadangan penyangga energi untuk komoditas penting atau strategis di dalam negeri, antara lain minyak mentah, Liquefied Petroleum Gas (LPG), dan bensin untuk periode selama 30 hari.

Sekretaris Jenderal DEN Djoko Siswanto mengungkapkan rancangan Peraturan Presiden (Perpres) mengenai cadangan penyangga energi sendiri sudah berada di tangan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Adapun saat ini proses pembahasannya dilakukan oleh lintas kementerian.

Dia menyebut, pihaknya mengusulkan adanya cadangan penyangga energi selama 30 hari pada 2035 mendatang. Pasalnya, saat ini hanya terdapat cadangan operasional yang dilakukan murni oleh perusahaan, di mana cadangan operasional BBM misalnya sekitar 24-30 hari.

"Kami juga mengirimkan surat kepada Kemenkumham, draft final Perpres soal cadangan penyangga energi, di situ 2035 target cadangan kita sampai 30 hari," ungkapnya dalam acara Energy & Mining Outlook ²©²ÊÍøÕ¾.

"Itu ada 3 komoditas, minyak mentah, LPG, bensin satu lagi. Tiga utama itu kalau gak salah. Jadi nanti target kita 30 hari, juga akan membangun infrastruktur," lanjutnya, dikutip Senin (27/2/2023).

Menurut Djoko, Kementerian Keuangan sejatinya telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1 triliun untuk cadangan penyangga energi. Namun demikian, pemerintah masih menunggu terbitnya aturan cadangan penyangga energi yang berupa Perpres tersebut.

Djoko mengatakan, pembentukan cadangan penyangga energi sangat penting dilakukan guna mengantisipasi sewaktu waktu terjadi krisis darurat energi di dalam negeri. Mengingat, Indonesia selama ini masih bergantung pada impor untuk ketiga komoditas tersebut.

Sementara yang ada saat ini adalah cadangan operasional yang dimiliki PT Pertamina (Persero) dan sejumlah badan usaha lain. Oleh sebab itu, Peraturan Presiden (Perpres) yang mengatur mengenai cadangan penyangga energi sangat penting untuk segera diterbitkan.

"Mudah-mudahan tidak terjadi nih, kita kan masih impor minyak mentah LPG sama bensin, nah ketika negara-negara pengekspor ke kita itu menghentikan otomatis kita menggunakan cadangan operasional kan, ketika ini habis cadangan penyangga energi ini akan kita gunakan," katanya.


(wia) Next Article Siap-Siap Harga BBM Naik Terus-terusan Sampai Akhir Tahun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular