
RI Impor Bawang Putih dari China, Pak Ganjar Gimana Nih?

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Calon presiden Ganjar Pranowo menyoroti produksi bawang putih di dalam negeri yang rendah karena keengganan petani menanamnya. Akibatnya, pemenuhan kebutuhan konsumsi di dalam negeri harus dipasok dari negara lain, atau impor.
Ia pun mengungkapkan strategi untuk mendorong produksi tersebut jika nantinya menjadi Presiden Indonesia pada 2024 mendatang, salah satunya dengan menugaskan perguruan tinggi mengembangkan sistem produksi bawang putih di tanah subtropis.
"Bawang putih, merosot terus. Ayo siapa yang bermain? Makelar. Maka petani diminta menanam itu nggak mau. Apa komentarnya? Karena bukan tanaman kita, sulit, ini tanaman subtropis. Ada perguruan tinggi, kasih penugasan," kata Ganjar dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia yang diselenggarakan oleh INDEF dan ²©²ÊÍøÕ¾, dikutip Kamis (16/11/2023).
Sebelum strategi ganjar terimplementasikan, ternyata memang Indonesia hingga kini masih menjadi negara importir bawang putih dari berbagai macam negara di berbagai belahan benua. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, selama periode Januari-Oktober 2023, impor bawang putih telah mencapai 412,23 ribu ton.
Impor bawang putih selama periode itu pun telah naik sebesar 1,86% dari catatan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebanyak 404,72 ribu ton. Setidaknya ada lima negara yang menjadi asal komoditas bawang putih itu di berbagai benua, seperti Asia, Eropa, hingga Afrika.
China menjadi negara asal impor bawang putih terbesar Indonesia dengan jumlah sebanyak 411,12 ribu ton pada Januari-Oktober 2023. Jumlah itu pun naik sebesar 1,65% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 404,45 ribu ton.
Lalu, India sebanyak 1,1 ribu ton atau naik 3.110% dibanding periode yang sama tahun lalu 34 ton.
Selain itu, Indonesia juga mengimpor bawang putih dari Jerman pada Januari-Oktober 2023 sebanyak 810 kg, naik 28,57% dari sebelumnya 630 kg. Juga ada dari Australia 1,5 ton dan Mesir yang hanya sebanyak 4 kg. Negara lainnya sebanyak 76 kg.
Banyaknya impor bawang putih itu disebabkan jumlah produksi di dalam negeri yang tak sebanding dengan tingkat konsumsinya. Melansir data Statistik Hortikultura dari Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, produksi bawang putih pada 2022 mencapai 30,58 ribu ton, susut 32,18% dibandingkan tahun sebelumnya.
Produksi bawang yang terus menyusut kontras dengan tingkat konsumsi yang tinggi, bahkan tingkat partisipasi tiap rumah tangga terhadap bawang putih ini mencapai 91,79%. Hal tersebut semakin tercermin dengan konsumsi bawang putih tiap tahun yang bergerak dalam tren naik hingga 2022 sebanyak 554,02 ribu ton, 18 kali lipat apabila dibandingkan dengan produksi bawang putih di tahun yang sama.
(haa/haa) Next Article Harga Bawang Putih Diam-diam Turun, Ternyata Ini Sebabnya