
Belajar Dari Pandemi, Industri Kesehatan RI Lebih Resilien

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Wakil Menteri Dante Saksono Harbuwono mengungkapkan resiliensi sektor kesehatan di tanah air meningkat setelah pandemi Covid-19. Menurutnya, di awal pandemi Covid-19, Indonesia mengalami kesulitan dalam memasok semua alat-alat kesehatan hingga obat-obatan.
Namun dengan berbagai perubahan yang dilakukan, kini industri kesehatan dalam negeri mampu meningkatkan kapabiltasnya.
"Misalnya kita tidak bisa membuat sarung tangan, masker, APD, jadi akhirnya kita harus mawas diri dan melakukan perubahan, sehingga semua kemudian bisa diproduksi di dalam negeri," kata Dante dalam Road to ²©²ÊÍøÕ¾ Awards 'Best Healthcare Company', Rabu (6/12/2023
Dia menambahkan sebelumnya, 90% bahan baku obat masih impor, begitu juga dengan 80% alat kesehatan. Kemudian dana alokasi riset hanya 2,8% dari APBN.
"Maka kita ubah, harus ada resiliensi kesehatan sehingga bahan baku bisa dibuat di Indonesia, alat kesehatan dan riset juga di Indonesia," ujarnya.
Dengan begitu, harga obat dan alat kesehatan dapat dijual dengan harga yang lebih terjangkau bagi masyarakat.
"Beberapa pencapaian kita, kira-kira 80% bahan baku dari 10 obat yang paling banyak digunakan, sudah bisa diproduksi (di dalam negeri). Alat kesehatan pun sudah meningkat menjadi 48% dari tahun sebelumnya," tambah Dante.
(rah/rah) Next Article Mencari Perusahaan Energi Terbaik di Tengah Agenda Transisi
