
Minyak Membara Iran Masuk Laut Merah Buntut AS Tembak Houthi

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Harga minyak dunia mencatatkan kenaikan Selasa (2/1/2023). Ini terjadi setelah Iran mengirimkan kapal perangnya ke wilayah Laut Merah, yang merupakan tempat memanasnya eskalasi antara Amerika Serikat (AS) dan Inggris dengan kelompok penguasa Yaman, Houthi.
Patokan minyak mentah global, Brent, melonjak 1,6% menjadi US$ 78,27 (Rp 1,2 juta) per barel. West Texas Intermediate AS naik 1,42% menjadi US$ 72,67 (Rp 1,12 juta) per barel selama jam perdagangan Asia.
Analis Energi Senior Bernstein, Neil Beveridge, mengatakan peningkatan eskalasi ini akan terus mengangkat harga Brent. Namun, pihaknya mencatat bahwa belum akan ada dampak besar.
"Kami belum pernah melihat serangan angkatan laut Iran sebelumnya. Dan selama hal itu benar-benar tidak mengarah pada eskalasi, maka saya tidak melihat dampak yang signifikan pada level ini," tambahnya kepada ²©²ÊÍøÕ¾ International.
Pada Senin, Iran mengirimkan kapal perang bernama Alborz. Kapal itu merupakan bagian dari Grup 94 yang dilengkapi dengan rudal jelajah jarak jauh.
Media Iran Tasnim mencatat bahwa kapal militer itu bukanlah kapal sembarangan. Tercatat, armada laut Iran telah memerangi bajak laut di laut lepas dan melaksanakan tugas lainnya sejak tahun 2009.
Penerjunan kapal ini terjadi setelah Houthi, yang merupakan kelompok sokongan Teheran, melancarkan serangan ke beberapa kapal dagang yang diduga memiliki kaitan dengan Israel. Ini merupakan bentuk solidaritas terhadap warga Palestina dalam pertempuran Tel Aviv melawan Hamas di Gaza.
Sejauh ini, mereka telah berulang kali menembakkan drone dan rudal ke kapal-kapal yang lewat di jalur laut yang dilewati 12% perdagangan global itu. Beberapa bahkan dibajak.
Hal ini membuat AS turun tangan. Pada Minggu, helikopter Angkatan Laut Washington menembaki pasukan Houthi yang berusaha menaiki kapal sebuah kargo. Tembakan itu menyebabkan 10 anggota milisi Houthi tewas atau hilang.
Sementara itu, Inggris menyatakan kesiapannya dalam ketegangan yang terjadi di wilayah Laut Merah dengan Houthi. Dalam sebuah pernyataan, Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps mengatakan London bersedia mengambil tindakan langsung terhadap kelompok itu.
"Kami bersedia mengambil tindakan langsung, dan kami tidak akan ragu mengambil tindakan lebih lanjut untuk mencegah ancaman terhadap kebebasan navigasi di Laut Merah," tulisnya di surat kabar Daily Telegraph dikutip AFP, Senin.
"Kelompok Houthi tidak boleh salah paham. Kami berkomitmen untuk meminta pertanggungjawaban aktor jahat atas penyitaan dan serangan yang melanggar hukum," ujarnya.
(sef/sef) Next Article RI Waspada, Harga Minyak Ada yang Sudah Tembus US$ 100!
