²©²ÊÍøÕ¾

PEMILU 2024

Prabowo Menang Quick Count, Ganjar: Banyak Sekali Pelanggaran Pemilu!

Rindi Salsabilla, ²©²ÊÍøÕ¾
14 February 2024 17:16
Paslon nomor urut 03 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD tiba di Tempat Pemantauan Quick Count di Jl. Teuku Umar, Jakarta, Rabu (14/02/2024). (²©²ÊÍøÕ¾/Rindi Salsabilla)
Foto: Paslon nomor urut 03 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD tiba di Tempat Pemantauan Quick Count di Jl. Teuku Umar, Jakarta, Rabu (14/02/2024). (²©²ÊÍøÕ¾/Rindi Salsabilla)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Hasil penghitungan cepat alias quick count Pemilu 2024 dari berbagai lembaga survei menunjukkan paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka unggul lebih dari 50%.

Simak quick count hasil pemilu 2024 di ²©²ÊÍøÕ¾ berikut ini.

Menanggapi hal ini, capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengatakan ada banyak pelanggaran dalam proses Pemilu 2024. Ia mencontohkan kasus yang terjadi di Desa Gunung Kesan, Karang Penang, Sampang, Madura, Jawa Timur.


"Masalahnya banyak sekali pelanggaran yang sangat signifikan yang menggerus integritas pemilu. Contohnya kalau Anda lihat di Madura ada laporan bahwa satu desa itu penduduknya tidak mendapat panggilan mencoblos dan kertas suara sudah dicoblos 02," kata Ganjar ditemui di tempat pemantauan quick count, jalan Teuku Umar, sebelum ia beranjak pulang, Rabu (14/2/2024).

Ganjar mengatakan pihaknya akan menginvestigasi isu ini lebih lanjut. Selain itu, Ganjar juga mengatakan ada laporan banyak warga negara di London yang tidak bisa menggunakan hak pilihnya.

"Ada banyak sekali hal-hal semacam ini," ujarnya.

Sebagai informasi, beredar video di media sosial X yang memperlihatkan sekelompok warga di Sampang, Madura, marah ke Panitia Pemungutan Suara (PPS). Diduga, banyak surat suara yang sudah tercoblos ke salah satu pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

Dalam video berdurasi 48 detik tersebut, tampak seorang warga membentak dan menunjuk petugas PPS dengan tuduhan surat suara sudah terbuka dan tercoblos.

Kasi Humas Polres Sampang Ipda Dedy Deli mengatakan insiden kericuhan warga dengan PPS terjadi pada Selasa (13/2) malam. Menurut dia, kericuhan tersebut terjadi karena kesalahpahaman.

"Ada surat undangan yang memang masih belum tersampaikan ke beberapa warga," kata dia, dikutip dari CNN Indonesia.

Ia membantah pemicu peristiwa adalah sudah tercoblosnya surat suara, seperti yang dinarasikan dalam video yang beredar dan viral.

"Tidak benar. Surat suara yang sudah tercoblos itu beritanya tidak benar. Karena surat suara masih dalam keadaan tersegel dan di tempat yang aman," kata dia.

Lebih lanjut, Dedy mengatakan suasana di desa tersebut sudah kondusif setelah terjadi mediasi.


(fab/fab) Next Article Sejarah Membuktikan, Hasil Quick Count Tak Pernah Meleset Jauh

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular