
Banyak Cara RI Tekan Impor BBM, Ini Salah Satunya..

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Dewan Energi Nasional (DEN) mengungkapkan pemerintah telah mempunyai strategi untuk mengurangi impor Bahan Bakar Minyak (BBM). Hal tersebut tertuang dalam Grand Strategi Energi Nasional (GSEN).
Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto di dalam GSEN yang telah dipaparkan kepada Presiden RI Joko Widodo, langkah pertama yang akan pihaknya lakukan yakni mengurangi impor energi fosil. Terutama mengurangi impor BBM jenis bensin.
"Kita punya program di sana beberapa tadi yang saya sampaikan seperti peningkatan kapasitas kilang kemudian ada biofuel ada EV ada BBG dan juga ada sekarang hidrogen begitu ya," kata Djoko dalam acara Energy Corner ²©²ÊÍøÕ¾, Rabu (22/2/2024).
Menurut Djoko semua program tersebut pemerintah dorong untuk berkontribusi mengurangi impor BBM hingga 0%. Sebagai contoh, selain menggenjot pengembangan kendaraan listrik, pemerintah juga melirik pengembangan bahan bakar green hydrogen.
"Kita sudah punya kilang bahan bakar nabati untuk avtur bensin maupun apa namanya biogasoline, biodiesel, bioavtur jadi namanya biofuel kemudian apalagi tadi Bahan Bakar Gas (BBG) gitu ya. Jadi semua itu kita dukung mana yang disukai oleh konsumen mana yang kira-kira lebih bisa berkembang gitu," kata Djoko.
Namun demikian, ia menilai gas menjadi kunci sebagai jembatan menuju transisi ke Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Mengingat emisi pembakaran gas lebih rendah apabila dibandingkan dengan emisi dari bahan bakar fosil lainnya seperti batu bara.
Djoko menyebut sebelum Indonesia sepenuhnya menggunakan EBT, gas bumi menjadi sumber energi yang paling cocok untuk transisi. Apalagi Indonesia mempunyai sumber pasokan gas yang cukup melimpah saat ini.
"Gas adalah yang paling cocok memang untuk transisi sebelum kita sepenuhnya menggunakan EBT, kita masih punya banyak gas kita masih ekspor dalam bentuk gas pipa maupun LNG memang kita impor gas dalam bentuk lpg karena memang lpg itu kan propana butana sedangkan yang kita gunakan transportasi adalah gas metana etana dan juga yang kita ekspor adalah LNG," kata Djoko.
(pgr/pgr) Next Article Menteri Jokowi Sebut Ketergantungan Impor BBM RI Membahayakan