²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Raksasa Ritel Dunia Mendadak PHK Ratusan Karyawan, Apa yang Terjadi?

luc, ²©²ÊÍøÕ¾
15 May 2024 14:35
Walmart. (REUTERS/Henry Romero)
Foto: Walmart. (REUTERS/Henry Romero)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Walmart Inc mengumumkan pada Selasa (14/5/2024) bakal memangkas ratusan pekerjaan di kantor pusat perusahaannya dan merelokasi sebagian besar tenaga kerja jarak jauh yang berbasis di Amerika Serikat dan Kanada ke tiga kantor.

"Kami meminta sebagian besar karyawan yang bekerja jarak jauh, dan sebagian besar karyawan di kantor kami di Dallas, Atlanta, dan kantor Toronto Global Tech kami, untuk pindah," tulis Donna Morris, Chief People Officer Walmart dalam sebuah memo, dikutip Reuters.

Perusahaan ritel terbesar di dunia dan perusahaan swasta terbesar di AS, dengan 2,1 juta pekerja di seluruh dunia, mengatakan sebagian besar relokasi akan dilakukan ke kantor pusatnya di Bentonville, Arkansas, sementara beberapa lainnya akan pindah ke kantornya di San Francisco Bay Area atau Hoboken, New Jersey.

Menurut Morris, tujuan dari langkah ini adalah untuk lebih sering mempertemukan lebih banyak orang, tetapi juga untuk memperkuat budaya Walmart dan mengembangkan karier karyawannya.

Raksasa ritel tersebut juga mengatakan pihaknya mengurangi "beberapa ratus" peran di kantor pusatnya karena adanya perubahan di beberapa bagian bisnisnya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Menurut sumber yang mengetahui rencana tersebut, dalam panggilan "pembaruan bisnis" dengan karyawan pada Senin, pekerja jarak jauh diberi waktu hingga 1 Juli untuk membuat keputusan tentang relokasi atau berhenti dengan pesangon. Sumber itu menambahkan bahwa Walmart akan menutup kantornya di Dallas, Atlanta, dan Toronto akhir tahun ini.

Mereka yang memilih untuk keluar akan menerima gaji dua minggu untuk setiap tahun mereka bekerja di Walmart sebagai pesangon.

Walmart mengatakan pihaknya telah berdiskusi dengan karyawan yang terkena dampak langsung dan akan bekerja sama dengan mereka untuk mengambil langkah selanjutnya.

Perubahan Strategi

Seperti perusahaan AS lainnya, Walmart mengubah strateginya ke arah lebih banyak pekerjaan tatap muka setelah bertahun-tahun melakukan kerja jarak jauh akibat pandemi. Pada satu titik, mereka bahkan mendukung kerja jarak jauh sebagai norma baru.

"Kami yakin masa depan teknologi akan menjadi masa di mana bekerja secara virtual akan menjadi hal yang normal, setidaknya untuk sebagian besar pekerjaan yang kami lakukan," tulis Suresh Kumar, kepala operasi teknologi global Walmart dalam unggahan LinkedIn pada tahun 2021.

Namun, perlahan-lahan hal itu beralih dari pendiriannya. Pada 2023, mereka menutup tiga kantor teknologi dan meminta beberapa staf untuk pindah ke pusat perusahaan.

Sementara itu, Walmart sedang membangun kantor pusat baru di barat laut Arkansas, hanya beberapa mil dari lokasi sebelumnya, yang rencananya akan dibuka secara bertahap pada tahun 2025.

Lokasi seluas 350 hektar ini dirancang untuk menampung lebih dari 15.000 karyawan di 12 gedung.

"Ini mungkin hanya bagian dari dorongan yang lebih luas menuju efisiensi operasional. Mandat yang mengharuskan pekerja jarak jauh untuk melapor ke kantor adalah cara yang tepat untuk membuat orang berhenti daripada melakukan PHK," kata Brian Jacobsen, kepala ekonom di Annex Wealth Management, yang memegang Walmart dalam reksa dana dan ETF yang dikelolanya.

"Memberi masyarakat pilihan untuk pindah ke hub bukanlah suatu pilihan. Ini lebih merupakan pilihan apakah akan berhenti atau tidak," tambah Jacobsen.


(luc/luc) Next Article Menguak Kebobrokan Tanah Abang yang Bikin Pembeli Kabur

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular