
Nombok Berat! Pertamina Minta Subsidi Solar Rp1.000/Liter Dikaji Ulang

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - PT Pertamina Patra Niaga meminta agar pemerintah mengkaji kembali besaran subsidi untuk jenis BBM Tertentu (JBT) atau Solar. Sebab, besaran subsidi Solar yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 1.000 per liter sudah tidak mencerminkan kondisi di lapangan.
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan menjelaskan harga jual BBM Solar bersubsidi di SPBU saat ini sebesar Rp 6.800 per liter. Adapun dengan subsidi sebesar Rp 1.000 per liter, biaya kompensasi yang nantinya ditanggung Pertamina sebelum diganti pemerintah yakni mencapai Rp 5.000 per liter.
"Kami ingin menyampaikan dan permohonan dukungan untuk melakukan peninjauan terhadap angka subsidi, di mana angka subsidi yang ada dalam formula besarannya adalah Rp 1.000 dan mohon kiranya bisa mendapat dukungan untuk dapat melakukan perhitungan ulang karena angka kompensasinya sendiri sudah mencapai Rp 5.000 per liternya," ujar Riva dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, dikutip Rabu (29/05/2024).
Riva mengakui melalui program subsidi tepat, permintaan BBM Solar bersubsidi bisa ditekan. Penyaluran BBM Solar bersubsidi pada 2024 diperkirakan mencapai 17,71 juta kiloliter (kl), lebih rendah dari kuota sebesar 17,80 juta kl.
Namun demikian, menurutnya konsumsi BBM jenis Pertalite pada tahun depan diperkirakan akan mencapai 32,1-32,2 juta kilo liter (KL). Volume tersebut mengalami kenaikan dibanding kuota yang telah ditetapkan pada tahun ini sebesar 31,60 juta KL.
Tak hanya itu, konsumsi jenis BBM Tertentu (JBT) atau Solar Subsidi pada tahun 2025 juga diproyeksikan sekitar 18,6-18,7 juta KL. Angka tersebut mengalami kenaikan dibandingkan proyeksi pada tahun ini sekitar 17,71 juta KL.
(pgr/pgr) Next Article Bukan Rp 6.800 per Liter, Ternyata Segini Harga Asli BBM Solar Subsidi