²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Jenderal Perang AS & China Bakal '4 Mata' di Singapura, Ada Apa?

sef, ²©²ÊÍøÕ¾
29 May 2024 17:00
Chinese and U.S. flags flutter near The Bund, before U.S. trade delegation meet their Chinese counterparts for talks in Shanghai, China July 30, 2019.  REUTERS/Aly Song
Foto: Bendera AS dan China berkibar di dekat Bund, jelang delegasi perdagangan AS bertemu dengan China di Shanghai, Cina 30 Juli 2019. REUTERS / Aly Song

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾- "Jenderal perang" Amerika Serikat (AS) dan China dilaporkan akan mengadakan pembicaraan langsung yang jarang sekali terjadi di negara tetangga RI, Singapura. Ini terkait pertemuan menteri pertahanan (menhan) keduanya, yang bakal berlangsung akhir pekan ini, di tengah-tengah Forum Pertahanan Singapura.

Mengutip AFP ini menjadi "empat mata" baru Menhan AS Lloyd Austin dan Menhan China Don Jun, dalam 18 bulan terakhir. Tujuan pertemuan adalah untuk mencegah perselisihan kedua negara menjadi tidak terkendali.

"Forum keamanan adalah pertemuan tahunan para pemimpin pertahanan dari seluruh dunia yang dalam beberapa tahun terakhir menjadi barometer hubungan AS-China," lapor laman itu dikutip Rabu (29/5/2024).

"Edisi tahun ini, yang dimulai pada hari Jumat, seminggu setelah China mengadakan latihan militer di sekitar Taiwan dan memperingatkan akan adanya perang di pulau tersebut," tambahnya.

AS dan China sendiri memang kerap terlibat perselisihan. Sebut saja mengenai Taiwan, yang dianggap China bagian dari negaranya meski pemerintah demokratis Taipe menganggap sebaliknya.

Meski mengakui satu China, AS dikenal sebagai pendukung militer Taiwan. Hubungan kedua negara meruncik kala di 2022Ketua DPR AS saat itu, Nancy Pelosi, datang ke Taiwan, yang membuat China membatalkan perundingan militer tingkat tinggi kedua negara.

China dan AS juga tegang di Asia Tenggara soal wilayah Laut China Selatan (LCS) khususnya Filipina. China dalam beberapa tahun terakhir semakin tegas mengklaim hampir 90% LCS yang membuat negara tetangga RI meradang termasuk Manila yang merupakan sekutu AS.

"Harapannya adalah pertemuan (Austin dan Dong) menjadi awal dari pemulihan hubungan yang hati-hati untuk membangun kembali jalur komunikasi terbuka antar militer," kata analis senior urusan internasional di konsultan Solaris Strategies Singapura, Mustafa Izzuddin.

Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping sudah sepakat untuk membangun saluran komunikasi antara kepala Komando Indo-Pasifik AS dan komandan Tiongkok yang bertanggung jawab atas operasi militer di dekat Taiwan, Jepang, dan di LCS. Seorang pejabat AS baru-baru ini menyoroti pentingnya pembicaraan langsung antara para komandan tersebut.

"Ini sangat penting karena ketika kita berbicara mengenai apa yang terjadi di LCS dan Taiwan, pada dasarnya yang dimaksud adalah pertahanan dan keamanan," katanya Izzuddin lagi.

Sebelumnya AS disebut semakin khawatir terhadap kemampuan militer China. Tirai Bambu telah memiliki angkatan laut terbesar di dunia dan bulan ini melakukan uji coba laut terhadap kapal induk ketiga dan terbesarnya.

Pada tahun 2021, China dilaporkan mengejutkan para pejabat pertahanan AS dengan uji terbang hipersonik mengelilingi dunia. Ini juga melibatkan peluncuran rudal berkecepatan tinggi di LCS.

"Kami secara khusus ingin memperingatkan negara-negara tertentu di luar kawasan - AS, Jepang - bahwa campur tangan di Selat Taiwan dan Laut Cina Selatan pasti akan menyebabkan konflik regional yang serius," kata Song Zhongping, seorang analis militer China dan mantan perwira Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).

"Jika AS tidak dapat membuka lembaran baru dalam masalah ini, maka mereka tidak akan dapat mencapai hasil, tidak peduli dengan siapa mereka berbicara," tambahnya.


(sef/sef) Next Article Xi Jinping Ngamuk, China 'Bom' Sanksi Perusahaan AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular