²©²ÊÍøÕ¾

Mei 2024 Deflasi, Daya Beli Petani Ikut Anjlok

Arrijal Rachman, ²©²ÊÍøÕ¾
03 June 2024 13:23
Petani menanam padi di dekat sungai Citarum dekat Muara Gembong, Provinsi Jawa Barat, Indonesia, 22 Februari 2018. REUTERS / Darren Whiteside
Foto: REUTERS/Darren Whiteside

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Daya beli petani yang tercermin dari indeks nilai tukar petani (NTP) dilaporkan anjlok pada Mei 2024. Seiring dengan terjadinya deflasi atau penurunan harga-harga barang pada bulan itu sebesar 0,03%.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, NTP nasional Mei 2024 sebesar 116,71 atau turun 0,06% dibanding NTP bulan sebelumnya. Penurunan NTP itu disebabkan penurunan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) sebesar 0,16% lebih besar dibandingkan penurunan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 0,10%.

"Nilai tukar petani pada Mei 2024 tercatat 116,71 atau turun 0,06% dibanding April 2024," kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti saat konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (3/6/2024)

Komoditas utama yang menyumbang turun dalamnya indeks harga yang diterima petani di antaranya kelapa sawit, gabah, jagung, dan cabai rawit. 

Sementara itu komoditas yang menyumbang turunnya indeks harga yang dibayar petani, meski tidak lebih dalam jatuhnya dibanding indeks yang diterima petani di antaranya ialah beras, tomat sayur, cabai rawit, serta daging ayam.

Turunnya nilai tukar petani terdalam terjadi untuk sektor tanaman pangan sebesar 0,86%. Diikuti sektor perikanan yang turunnya sebesar 0,78%, baik untuk nelayan maupun pembudidaya ikan.

Adapun NTP di sektor hortikultura naik paling tinggi sebesar 1,26% dipengaruhi oleh naiknya harga jual komoditas kubis, bawang merah, petai, dan bawang daun. NTP peternakan juga naik 0,76%, dan tanaman perkebunan rakyat naik 0,33%.

"Peningkatan NTP tertinggi di Nusa Tenggara Barat didorong komoditas gabah dan bawang merah, sedangkan penurunan terdalam NTP di Sulawesi Barat disebabkan penurunan harga komoditas kelapa sawit, dan cacao," ujar Amalia.


(dce) Next Article Harga Beras Naik 16% Lebih, Apa Iya Petani RI Untung?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular