²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Negara Sekutu Putin 'Membelot', Jauhi Rusia-Pilih Mesra dengan AS

Thea Fathanah Arbar, ²©²ÊÍøÕ¾
12 June 2024 14:30
Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Kirgistan Sadyr Japarov, Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev dan Presiden Tajikistan Emomali Rakhmon memasuki aula sebelum pertemuan para pemimpin Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) ) negara-negara anggota di Kremlin di Moskow, Rusia, Senin, 16 Mei 2022. (Alexander Nemenov/Pool Photo via AP)
Foto: Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Kirgistan Sadyr Japarov, Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev dan Presiden Tajikistan Emomali Rakhmon memasuki aula sebelum pertemuan para pemimpin Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) ) negara-negara anggota di Kremlin di Moskow, Rusia, Senin, 16 Mei 2022. (Alexander Nemenov/Pool Photo via AP)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Armenia akan meningkatkan hubungan bilateral ke tingkat kemitraan strategis dengan Amerika Serikat (AS). Nantinya Washington akan membantu perdagangan, militer, peradilan, dan demokrasi negara sekutu Rusia tersebut.

Peningkatan bilateral ini diumumkan setelah Menteri Luar Negeri Armenia Ararat Mirzoyan bertemu Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Eropa dan Eurasia James O'Brien di Yerevan pada Selasa (11/5/2024).

Sebuah pernyataan bersama yang dikeluarkan pada kesempatan tersebut "mencatat aspirasi Armenia untuk kerja sama yang lebih erat dengan lembaga-lembaga Euro-Atlantik dan Barat".

"Amerika Serikat dan Armenia menegaskan kembali komitmen mereka terhadap nilai-nilai demokrasi bersama dan tujuan Armenia yang demokratis, makmur, dan damai," demikian pernyataan komunike tersebut, seperti dikutip Russia Today, Rabu (12/6/2024).

O'Brien dan Mirzoyan menyebut hubungan antara kedua negara harus ditingkatkan pada tahun mendatang. Kedua belah pihak akan terus memperluas hubungan komersial dan perdagangan, bersama dengan "meningkatkan kerja sama dalam hal sanksi dan kontrol ekspor."

Menurut komunike tersebut, AS akan menawarkan "solusi komersial dalam energi nuklir dan energi terbarukan" untuk mempromosikan "keamanan pangan dan kemandirian energi" Armenia.

Washington juga berjanji untuk melanjutkan "transformasi pertahanan" Armenia melalui kemitraan jangka panjang dengan Garda Nasional Kansas, sambil membantu polisi Armenia "meningkatkan akuntabilitas dan keberlanjutan."

Yerevan mengakui "kontribusi signifikan AS terhadap upaya reformasi sektor peradilan Armenia," sementara AS mengatakan akan terus mendukung "upaya Armenia yang bertujuan untuk mendorong imparsialitas, integritas, dan independensi peradilan," serta lembaga-lembaga "yang berfokus pada pencegahan dan pemberantasan korupsi dan kejahatan terorganisasi transnasional."

AS juga menjanjikan lebih banyak dana untuk "masyarakat sipil yang kuat dan lingkungan media yang independen" di Armenia.

Negara Kaukasus yang terkurung daratan itu telah lama menjadi anggota Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO), aliansi militer yang dipimpin oleh Rusia. Namun, Perdana Menteri Nikol Pashinyan membekukan keanggotaan Yerevan di CSTO setelah menyalahkan Rusia karena tidak menghentikan Azerbaijan untuk merebut kembali wilayah Nagorno-Karabakh yang telah lama disengketakan.

Pasukan penjaga perdamaian Rusia telah dikerahkan ke wilayah tersebut pada tahun 2020, setelah Azerbaijan merebut kembali sebagian wilayah Nagorno Karabakh dalam konflik dengan milisi lokal Armenia. Pashinyan sendiri mengakui kedaulatan Baku atas wilayah tersebut dan berpendapat bahwa kehilangan wilayah tersebut sudah lama tidak dapat dihindari.


(luc/luc) Next Article Gonjang-ganjing Sekutu Rusia, Demo Besar-besaran-Ratusan Ditangkap

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular