²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Israel Bunuh Adik Perempuan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Gaza

luc, ²©²ÊÍøÕ¾
25 June 2024 17:00
Ismail Haniyeh, pemimpin kelompok militan Palestina Hamas. (Dalati Nohra/Lebanese Official Government via AP/File Foto)
Foto: Ismail Haniyeh, pemimpin kelompok militan Palestina Hamas. (AP/Dalati Nohra/File Foto)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Anggota keluarga Ismail Haniyeh, pemimpin kelompok Hamas, termasuk saudara perempuannya, tewas dalam serangan udara Israel yang menghantam rumah mereka di bagian barat Kota Gaza pada hari Selasa (25/6/2024).

Menurut sumber medis yang dilansir Anadolu Agency, sedikitnya 10 orang dari keluarga Haniyeh tewas dalam serangan udara Israel di rumah mereka yang terletak di kamp pengungsi Beach, bagian barat Kota Gaza.

Pada 10 April, Haniyeh kehilangan tiga putranya dalam serangan udara Israel yang menghantam mobil mereka di kamp pengungsi Beach.

Serangan udara Israel lainnya menargetkan dua sekolah yang digunakan sebagai tempat perlindungan di lingkungan Al-Daraj, bagian timur Kota Gaza, dan di kamp pengungsi Beach, menyebabkan sejumlah korban tewas. Pihak otoritas kesehatan belum mengonfirmasi jumlah korban tewas dan terluka.

Sementara itu, tim Pertahanan Sipil di kamp pengungsi Al-Maghazi, Gaza bagian tengah, menemukan lima jenazah, termasuk tiga anak-anak dan seorang wanita, dari bawah puing-puing rumah yang hancur akibat serangan udara Israel.

Israel, yang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, menghadapi kecaman internasional atas serangan brutalnya yang berkelanjutan di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.

Lebih dari 37.600 warga Palestina telah tewas di Gaza, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, serta hampir 86.100 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Lebih dari delapan bulan setelah dimulainya perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur dan terjebak dalam blokade yang menghambat pasokan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel dituduh melakukan genosida di Pengadilan Internasional, yang dalam keputusan terbarunya memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasinya di kota Rafah di selatan, di mana lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum kota itu diinvasi pada 6 Mei.


(luc/luc) Next Article Sudah Sepakat Gencatan Senjata, Israel Masih Sibuk Bombardir Gaza

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular