²©²ÊÍøÕ¾

Bocoran Rencana Produsen Adidas-Puma Asal China Bangun Pabrik di RI

Martyasari Rizky, ²©²ÊÍøÕ¾
01 July 2024 12:50
Foto kolase logo Adidas dan Puma. (REUTERS & Nur Photo via Getty Images)
Foto: Foto kolase logo Adidas dan Puma. (REUTERS & Nur Photo via Getty Images)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) mengungkapkan bahwa rencana investasi 12 perusahaan Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) asal China, Singapura, dan perusahaan lokal yang masuk ke Indonesia, merupakan penyuplai rantai pasok merek global ternama seperti Adidas, Puma, Uniqlo, H&M, Zara, hingga Armani.

"Mereka ini menjadi bagian dari global supply chain merek-merek ternama, seperti Adidas, Puma, Uniqlo, H&M, Zara, dan Armani. Saya kira ini menunjukkan bahwa kompetitif industri tekstil kita secara umum masih cukup baik," kata Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves, Septian Hario Seto dalam Manufacture Check ²©²ÊÍøÕ¾, dikutip Senin (1/7/2024).

Dengan masuknya investasi di industri TPT Indonesia, kata Seto, itu menunjukkan bahwa daya saing industri TPT nasional di pasar global masih cukup menarik. Di mana berdasarkan data yang dihimpunnya, pada tahun 2018 industri TPT tumbuh sekitar 9% terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional. Kemudian tahun 2019 pertumbuhan itu naik ke level 12%.

"Memang sempat turun waktu zaman (pandemi) covid, tapi di tahun 2022 mulai tumbuh kembali menjadi 9% dan penyerapan tenaga kerjanya pun juga sudah meningkat. Kalau saya lihat, penyerapan tenaga kerja, pertumbuhan PDB, dan ekspor industri TPT sendiri masih tumbuh cukup baik. Di tahun 2022 kemarin ekspor produk TPT itu tertinggi sepanjang sejarah di Indonesia, mencapai sekitar US$ 21,7 miliar," ungkapnya.

Industri Tekstil (²©²ÊÍøÕ¾/Andrean Kristianto)Foto: ²©²ÊÍøÕ¾/ Andrean Kristianto
Industri Tekstil (²©²ÊÍøÕ¾/Andrean Kristianto)

Seto menilai, dengan masuknya 12 perusahaan investasi baru ke industri TPT tanah air, itu akan memberikan pertumbuhan yang semakin tinggi lagi kedepannya.

"Jadi ini industri yang sangat besar, kontribusinya tinggi, dan kalau kita lihat tadi dengan adanya investasi-investasi yang masuk kira-kira pertumbuhannya ke depan juga akan semakin tinggi," lanjut dia.

Menurutnya, 12 perusahaan baru itu akan menjadi satu hal positif untuk industri dan perekonomian Indonesia. Pasalnya, investasi tersebut bukan hanya masuk 1 sampai dengan 3 perusahaan saja, melainkan langsung masuk sebanyak 12 perusahaan sekaligus. Itu, kata Seto, menunjukkan bahwa prospek investasi di industri TPT nasional masih cukup baik dan memiliki daya tarik di pasar global.

Selain itu, karena nantinya perusahaan tersebut berorientasi ekspor, ia meyakini hasil produk dari perusahaan TPT tersebut tidak akan mengganggu pasar domestik dan industri TPT nasional yang sudah lebih dulu berdiri.

"Saya kira mereka nantinya tidak akan terlalu mengganggu pasar dalam negeri, karena mereka ini menjadi bagian dari global supply chain merek-merek ternama, dan orientasi mereka ekspor," pungkasnya.


(wur) Next Article Badai PHK Makan Korban Baru: Nike

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular