²©²ÊÍøÕ¾

Terungkap! Biang Kerok Penjualan Mobil Seret: Gaji Warga Mandek

Ferry Sandi, ²©²ÊÍøÕ¾
10 July 2024 21:25
Penjualan Mobil Bekas. (²©²ÊÍøÕ¾/Andean Kristianto)
Foto: Penjualan Mobil Bekas. (²©²ÊÍøÕ¾/Andean Kristianto)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Penjualan mobil selama semester I 2024 mencatatkan hasil yang kurang menggembirakan. Hal ini dipicu berbagai faktor, antara lain kenaikan suku bunga global, lonjakan NPL, dan pengetatan pemberian kredit dari perusahaan pembiayaan.

Tak hanya itu, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebut, salah satu penyebabnya yaitu terkait pendapatan warga.

Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara menuturkan Gaikindo kemungkinan merevisi target penjualan mobil 2024 sebanyak 1,1 juta unit, dengan mempertimbangkan sejumlah faktor penekan pasar.

"Salah satu faktor pemicu stagnasi pasar mobil adalah harga mobil baru tidak terjangkau oleh pendapatan per kapita masyarakat. Gap antara pendapatan rumah tangga dan harga mobil baru makin lebar," katanya dalam diskusi Forum Wartawan Industri, Rabu (10/7/24).

Pertumbuhan ekonomi nasional mau tak mau harus dinaikkan menjadi 6-7% per tahun agar Indonesia keluar dari jebakan 1 juta unit pasar mobil domestik. Dengan begini, pendapatan per kapita dapat naik 5% hingga 6% per tahun, mendorong kelompok upper middle naik kelas ke affluent income group sehingga mendorong penjualan otomotif keluar dari jebakan 1 juta unit.

Senada, pengamat otomotif LPEM UI Riyanto menegaskan, pasar mobil domestik rata-rata tumbuh 21,3 persen selama 2000-2013, ditopang oleh kenaikan pendapatan per kapita sebesar 28,2%. Sementara itu, selama 2013-2022, pendapatan per kapita hanya naik 3,65%, sehingga pasar mobil turun rata-rata 1,64% per tahun.

Ada dua solusi yakni solusi jangka pendek dan jangka panjang, untuk keluar dari jebakan pasar mobil 1 juta unit. Dalam jangka panjang, pertumbuhan ekonomi nasional perlu ditingkatkan menjadi 6% per tahun melalui reindustrialisasi. Ini agar porsi sektor manufaktur terhadap PDB bisa mencapai 25-30% atau lebih. Ini akan mendongkrak pendapatan per kapita kelompok upper middle naik ke kelas affluent.

Dalam jangka pendek, dia menuturkan, pemerintah perlu merilis stimulus fiskal agar kelompok upper middle yang hampir masuk kategori makmur (affluent) saat ini dapat membeli mobil baru. Bentuknya bisa diskon PPnBM bagi kendaraan LCGC dan low MPV 4x2.

"Pada saat yang sama, perlu dirancang program mobil murah atau penyegaran program KBH2 (LCGC)," ujar Riyanto.

Diskon PPnBM akan mendongkrak penjualan mobil, karena harga turun. Ini akan mendongkrak produksi mobil dan suku cadang. Imbasnya, terjadi kenaikan PPN, PKB. PPh badan dan PPh orang pribadi bakal terdongkrak.

Selain itu, kenaikan penjualan mobil juga mendongkrak ekonomi nasional, berupa penambahan PDB, tenaga kerja, dan investasi. Ini juga berujung pada peningkatan PPh badan dan PPh orang pribadi.


(wia) Next Article Genjot Penjualan Mobil & Cegah PHK, Bisnis Otomotif Butuh Insentif Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular