²©²ÊÍøÕ¾

Insurance Forum 2024

Asuransi Syariah Andalkan TPL Sebagai Sumber Pertumbuhan Baru

Khoirul Anam, ²©²ÊÍøÕ¾
16 July 2024 17:33
Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) Erwin Noekman, dalam Insurance Forum pada Selasa (16/7/2024). (²©²ÊÍøÕ¾/Tias Budiarto)
Foto: Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) Erwin Noekman, dalam Insurance Forum pada Selasa (16/7/2024). (²©²ÊÍøÕ¾/Tias Budiarto)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾Â - Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia Erwin Noekman menyebut industri asuransi syariah memiliki peluang besar untuk tumbuh. Terutama dengan adanya peraturan mengenai third party liability (TPL).

"Kalau memang nanti ada tanggung jawab pihak hukum ketiga, juga ada akan menjadi wajib, tentu menjadi suatu peluang, ceruk yang baru bagi industri asuransi syariah," ungkap dia dalam ²©²ÊÍøÕ¾ Insurance Forum 2024, Selasa (16/7/2024).

Diketahui TPL adalah asuransi tanggung jawab hukum pihak ketiga yang merupakan suatu jenis perlindungan namun memberikan pertanggungan risiko atas tuntutan ganti rugi dari pihak ketiga terhadap suatu kecelakaan.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan menetapkan asuransi wajib dalam Road Map Perasuransian Indonesia 2023-2027. Nantinya, asuransi wajib ini akan meliputi asuransi kendaraan umum hingga asuransi saat ada acara yang melibatkan orang banyak, seperti pertandingan sepak bola.

OJK juga akan mewajibkan asuransi kendaraan umum. Asuransi wajib nantinya dapat diluncurkan oleh satu perusahaan asuransi maupun konsorsium dari beberapa perusahaan.

Sedangkan untuk peluang lainnya adalah datang dari ojek online, di mana banyak ojek online yang memanfaatkan pembiayaan syariah. Selain itu, peluang lainnya datang dari kebutuhan motor listrik.

"Dengan pembiayaan motor Listrik, yang katanya menjadi peluang baru dan ke depan kita perlu memperbaiki term and condition polis standar di kendaraan bermotor untuk meliputi kendaraan listrik tersebut," tegas Erwin.

Lebih lanjut, menurut dia, kondisi industri asuransi jiwa di sisa 2024 akan lebih stabil meski tidak sefleksibel tahun sebelumnya.

"Tetapi kami meyakini sampai akhir tahun kami akan lebih stabil, atau setidaknya tidak akan negative dibandingkan tahun sebelumnya," pungkas Erwin.


(dpu/dpu)

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular