²©²ÊÍøÕ¾

RI Kesulitan Ekspor Ikan ke Uni Eropa, KKP Ungkap Alasannya

Martyasari Rizky, ²©²ÊÍøÕ¾
30 July 2024 17:25
Pekerja melakukan bongkar muat ikan di Pasar Ikan Muara Baru, Jakarta, Kamis (9/12/2021). (²©²ÊÍøÕ¾/Tri Susilo)
Foto: Pekerja melakukan bongkar muat ikan di Pasar Ikan Muara Baru, Jakarta, Kamis (9/12/2021). (²©²ÊÍøÕ¾/Tri Susilo)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebut varian sampai dengan jumlah produk perikanan Indonesia yang masuk ke pasar Uni Eropa sejak tujuh tahun yang lalu stagnan, atau jumlah approval number nya tidak mengalami penambahan.

Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan KKP, Ishartini mengatakan Indonesia masih belum bisa menambah jumlah maupun varian produk yang bisa diekspor ke pasar Uni Eropa sejak tujuh tahun yang lalu.

"Saat ini sudah ada 176 perusahaan unit pengolahan ikan yang masuk ke atau mengekspor ke Uni Eropa. Namun, untuk menambah jumlah approval number ini masih belum bisa ya, sudah 7 tahun kita belum bisa menambah jumlah, maupun menambah varian produk yang bisa dikirim atau diekspor ke sana," kata Ishartini dalam Konferensi Pers di kantor KKP, Jakarta, Selasa (30/7/2024).

Adapun salah satu penyebabnya, ungkap dia, karena kualitas mutu produk perikanan Indonesia yang masih dinilai belum memenuhi standar oleh Uni Eropa. Untuk itu, pihaknya akan berupaya meyakini Uni Eropa bahwa sistem penjaminan mutu dari hulu sampai hilir produk perikanan Indonesia sudah dibangun oleh KKP.

Pekerja melakukan bongkar muat ikan di Pasar Ikan Muara Baru, Jakarta, Kamis (9/12/2021). (²©²ÊÍøÕ¾/Tri Susilo)Foto: Pekerja melakukan bongkar muat ikan di Pasar Ikan Muara Baru, Jakarta, Kamis (9/12/2021). (²©²ÊÍøÕ¾/Tri Susilo)
Pekerja melakukan bongkar muat ikan di Pasar Ikan Muara Baru, Jakarta, Kamis (9/12/2021). (²©²ÊÍøÕ¾/Tri Susilo)

"Salah satu penyebabnya, ada hal-hal yang masih perlu kita perbaiki, dari sisi menjaga kualitas mutu sejak di hulu, sejak ditangkap atau penanganan ikan di atas kapalnya, dibawa ke supplier sampai ke unit pengelolaan. Ini yang perlu kita yakinkan ke pihak Uni Eropa sana bahwa sistem penjaminan mutu dari hulu sampai hilir itu sudah kita bangun, dan kita sudah memiliki progres untuk itu," ujarnya.

"Jadi ini adalah upaya yang sedang kita lakukan untuk bisa berkomunikasi dengan tim dari Uni Eropa, DG SANTE (Directorate-General for Health and Food Safety), untuk bisa meyakinkan ke mereka semua bahwa proses-proses pembinaan mutu dan penjaminan mutu sebetulnya sudah kami lakukan," imbuh dia.

Lebih lanjut, Ishartini mengatakan pihaknya akan berkolaborasi dengan seluruh pelaku usaha di sektor hulu hingga hilir, di pabrik pengolahan perikanan. Untuk membangun kesadaran bersama akan pentingnya menjaga mutu dan kualitas produk perikanan Indonesia.

"Salah satunya, nanti di penangkapan budi daya yang sudah memiliki sertifikasi jaminan mutu ini untuk bisa kita yakinkan ke negara tujuan ekspor. Sehingga, approval number kita nanti akan bertambah. Dengan bertambahnya approval number tentu akan menambah volume maupun nilai ekspor (produk perikanan RI) ke Uni Eropa," pungkasnya.


(wur) Next Article Mantap! Ikan Hasil Laut RI Paling Laku Keras di Sini, China-AS Saingan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular