²©²ÊÍøÕ¾

Pemerintah Tetap Minta Gratis 10% Saham Freeport

Verda Nano Setiawan, ²©²ÊÍøÕ¾
Jumat, 02/08/2024 18:50 WIB
Foto: Truk diparkir di tambang terbuka kompleks tambang tembaga dan emas Grasberg PT Freeport dekat Timika, di wilayah timur Papua, Indonesia (19/9/2015). (REUTERS/Muhammad Adimaja/Antara Foto)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menegaskan penambahan saham pemerintah Indonesia di PT Freeport Indonesia (PTFI) sebesar 10% adalah gratis.

Ini menjadi salah satu syarat bagi PTFI untuk mendapatkan perpanjangan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) PT Freeport Indonesia (PTFI) setelah tahun 2041.

Menurut Arifin pemerintah tidak akan mengeluarkan dana untuk penambahan saham 10% tersebut. Hal tersebut sekaligus merespon kabar terkait pemerintah yang tengah menghitung nilai valuasi PTFI.


"Kita gak mau bayar. Ini ngitungnya nanti dari bagian yang memang dapat tambahan ke depan. Tapi kita belum lakukan," kata Arifin di Gedung Ditjen Migas, Jakarta Jumat (2/8/2024).

Sebelumnya, Menteri Investasi atau Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa pihaknya masih dalam proses pembahasan mengenai perpanjangan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) PT Freeport Indonesia (PTFI) setelah tahun 2041.

Menurut dia, setidaknya ada dua persyaratan yang harus dipenuhi Freeport agar mendapatkan perpanjangan tersebut. Di antaranya yakni membangun smelter baru di Fak-Fak, Papua dan penambahan saham Indonesia sebesar 10% di PTFI.

"Sudah 1 tahun lebih pembahasannya. Nah di dalam perpanjangan itu, kita minta salah satu diantaranya adalah penambahan saham untuk negara dan harus membangun smelter di Papua," kata Bahlil dalam Program Economic Update ²©²ÊÍøÕ¾, Kamis (1/8/2024).


(pgr/pgr)

e:banner stickystaticbanner -->