²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

PBB Blak-blakan Fakta Baru Perang Gaza, Beberkan Data Ini

Tommy Patrio Sorongan, ²©²ÊÍøÕ¾
23 August 2024 19:40
Tenda-tenda yang menampung pengungsi Palestina memadati pantai dan garis pantai Mediterania di Deir el-Balah di Jalur Gaza tengah, Selasa (20/8/2024). (AP Photo/Abdel Kareem Hana)
Foto: Tenda-tenda yang menampung pengungsi Palestina memadati pantai dan garis pantai Mediterania di Deir el-Balah di Jalur Gaza tengah, Selasa (20/8/2024). (AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) kembali mengabarkan perkembangan terkini di Gaza, Palestina, setelah wilayah itu masih terus menjadi sasaran serangan Israel. Pembaruan kembali disampaikan pada Kamis (22/8/2024).

Mengutip Associated Press, pejabat tinggi kemanusiaan PBB untuk wilayah Palestina menyebutkan bahwa saat ini perintah evakuasi Israel telah mengungsikan 90% dari 2,1 juta penduduk.

"Perintah evakuasi Israel yang berturut-turut di Gaza, termasuk 12 perintah pada bulan Agustus saja, telah mengungsikan 90% dari 2,1 juta penduduknya sejak perang Israel-Hamas dimulai pada bulan Oktober lalu," kata pejabat itu.

Israel memulai serangannya di Gaza setelah pejuang Hamas menyerbu Israel Selatan pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil. Dalam serangan itu, Hamas juga menangkap lebih dari 250 sandera.

Di sisi lain, hampir 40.000 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak perang pecah Oktober lalu. Pejabat kesehatan Gaza mengatakan sebagian besar korban tewas adalah warga sipil tetapi Israel mengatakan setidaknya sepertiganya adalah pejuang Hamas. Israel mengatakan telah kehilangan 329 tentara di Gaza.

Bulan lalu, Kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina UNRWA, Philippe Lazzarini, mengatakan bahwa warga di Gaza terjebak dan tidak punya tempat untuk pergi. Mereka terus diminta berpindah ke lokasi-lokasi pengungsian yang tidak begitu layak.

"Beberapa orang hanya mampu membawa anak-anak mereka, beberapa orang membawa seluruh hidup mereka dalam satu tas kecil. Mereka akan pergi ke tempat-tempat yang penuh sesak di mana tempat penampungan sudah dipenuhi keluarga. Mereka telah kehilangan segalanya dan membutuhkan segalanya," katanya.

Sementara itu, perundingan damai untuk menghentikan serangan-serangan ini terus dilakukan. Meski begitu, diakui ada sejumlah hambatan karena pihak Israel yang dipimpin Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu terus merubah sikap.

Sepuluh sumber yang dekat dengan negosiasi perdamaian mengatakan kepada Reuters bahwa mengatakan perundingan perdamaian masih sulit terealisasi lantaran tuntutan yang diajukan Israel untuk tetap menempatkan pasukan di sepanjang Koridor Netzarim dan serta di jalur perbatasan antara Gaza dan Mesir yang dikenal sebagai Koridor Philadelphia.

"Hamas melihat Israel telah mengubah kondisi dan parameternya pada menit-menit terakhir, dan khawatir konsesi apa pun yang dibuatnya akan dipenuhi oleh lebih banyak tuntutan," kata salah satu sumber.

Selain terkait Koridor Netzarim dan Philadelphia, hambatan kedua yakni usul Israel terkait kehidupan warga Gaza Utara. Israel diketahui mengusulkan bahwa kembalinya warga sipil ke bagian utara Gaza akan disepakati 'di kemudian hari'.

"Hal itu dilihat oleh beberapa mediator dan Hamas sebagai Israel yang menarik kembali komitmen sebelumnya untuk menarik diri dari koridor Netzarim dan mengizinkan pergerakan bebas di dalam Gaza," tambah sumber tersebut.


(luc/luc) Next Article Sudah Sepakat Gencatan Senjata, Israel Masih Sibuk Bombardir Gaza

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular