²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Negara Ini Teken Kontrak US$ 1 M dengan China, Garap 'Emas Putih'

sef, ²©²ÊÍøÕ¾
27 November 2024 07:40
Ilustrasi Batu Lithium Mineral. (AP Photo/Rick Bowmer/File Foto)
Foto: Ilustrasi batu lithium mineral yang biasa disebut emas putih (AP/Rick Bowmer/File Foto)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Bolivia menandatangani kesepakatan senilai US$1 miliar (sekitar Rp 15 triliun) dengan perusahaan China, CBC China, Selasa waktu setempat. Rencananya, negeri itu dan anak perusahaan produsen baterai litium terbesar di dunia CATL akan membangun dua pabrik produksi litium karbonat di barat daya negara tersebut.

Perusahaan milik negara, Bolivia Lithium Deposits (YLB) mengatakan pabrik-pabrik tersebut akan berlokasi di dataran garam Uyuni yang luas. Satu pabrik akan memiliki kapasitas produksi tahunan 10.000 ton litium karbonat dan sementara yang lainnya 25.000.

Bolivia sendiri telah mengklaim memiliki deposit litium terbesar di dunia. Litium, yang dijuluki "emas putih," merupakan komponen utama dalam produksi baterai untuk kendaraan listrik dan ponsel.

Presiden Luis Arce mengatakan bahwa hal itu membuka jalan bagi Bolivia untuk menjadi "pemain yang sangat penting dalam menentukan harga litium internasional". Kesepakatan tersebut mengikuti kesepakatan sebelumnya yang dicapai tahun lalu antara Uranium One Group Rusia dan YLB untuk membangun fasilitas ekstraksi litium senilai US$970 juta, juga di Uyuni.

Namun, kedua kesepakatan tersebut belum disetujui oleh parlemen Bolivia. Arce mengumumkan bahwa negosiasi sedang berlangsung dengan Citic Guoan Group China untuk kontrak ketiga.

"Kami berharap dapat menutup kesepakatan itu sesegera mungkin," katanya.


(sef/sef) Next Article Video: Istana Presiden Didobrak, Tentara Bolivia Bersiap Kudeta?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular