
Prancis Segera Bagikan Buku Panduan Bertahan Hidup ke Warga, Ada Apa?

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pemerintah Prancis dilaporkan berencana untuk mengirim "buku panduan bertahan hidup" ke setiap rumah tangga di negara itu. Jika disetujui oleh Perdana Menteri François Bayrou, buku setebal 20 halaman itu akan dikirim ke rumah tangga sebelum musim panas.
"Tujuan dokumen ini adalah untuk memastikan ketahanan penduduk dalam menghadapi semua jenis krisis, baik yang bersifat alamiah, teknologi, siber, atau terkait keamanan," kata juru bicara kantor PM dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip The Guardian pada Rabu (19/3/2025).
Buku itu sendiri nantinya akan berisi petunjuk tentang cara mempersiapkan diri menghadapi "ancaman yang akan datang" termasuk konflik bersenjata, krisis kesehatan, atau bencana alam.
Buku itu akan dibagi menjadi tiga bagian dengan saran tentang cara melindungi "diri Anda dan orang-orang di sekitar Anda", apa yang harus dilakukan jika ancaman akan datang dan perincian tentang cara terlibat dalam mempertahankan lingkungan komunitas, termasuk mendaftar untuk unit cadangan atau kelompok pemadam kebakaran.
Ini nantinya juga akan dilengkapi dengan daftar nomor darurat, saluran radio, dan pengingat untuk menutup pintu dan jendela jika ancamannya adalah nuklir.
Selain itu, buku tersebut juga akan menyarankan untuk menyiapkan "perlengkapan bertahan hidup" yang terdiri dari sedikitnya enam liter air, selusin kaleng makanan, baterai, dan senter, serta perlengkapan medis dasar termasuk parasetamol, kompres, dan larutan garam," menurut radio Europe 1, yang melaporkan isi buku tersebut.
Perilisan buku ini muncul setelah Presiden Emmanuel Macron mengatakan Prancis akan mempercepat dan menambah pesanan jet tempur Rafale, yang akan meningkatkan angkatan udara negara itu "untuk bersiap jika kita ingin menghindari perang".
Awal bulan ini, Macron mendesak Prancis dan Eropa untuk bersiap menghadapi "ancaman Rusia" dan kemungkinan Amerika menarik diri dari benua itu.
"Saya ingin percaya bahwa AS akan tetap berada di pihak kita, tetapi kita harus siap jika mereka tidak melakukannya," katanya dalam pidato nasional. "Rusia telah menjadi, pada saat ini dan selama bertahun-tahun mendatang, ancaman bagi Prancis dan Eropa."
Saat mengunjungi pangkalan militer di Prancis timur pada Selasa, Macron mengatakan keputusan mengenai investasi tambahan dalam perangkat keras militer untuk menanggapi "percepatan peristiwa" akan diumumkan dalam beberapa minggu mendatang.
"Negara dan benua kita harus terus mempertahankan diri, memperlengkapi diri, dan mempersiapkan diri jika kita ingin menghindari perang. Tidak seorang pun dapat mengatakan apa yang akan terjadi dalam beberapa bulan atau tahun mendatang. Yang saya inginkan adalah agar kita siap. Yang saya inginkan adalah agar kita dilindungi," katanya saat itu.
(luc/luc) Next Article Pemerintahan Prancis Terancam Kolaps, Ada Apa?