²©²ÊÍøÕ¾

Ampun! Tiba-Tiba APINDO Ucap Hal Mengejutkan Soal THR, Saran Begini

Ferry Sandi, ²©²ÊÍøÕ¾
20 March 2025 12:50
Ilustrasi Upah (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Upah (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pelaku usaha harus bersiap-siap memberikan tunjangan hari raya (THR) kepada para pegawai jelang Hari Raya Idulfitri. Namun Ketua Bidang Ketenagakerjaan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bob Azam memberi sinyal, tidak semua pelaku usaha bisa memberikan THR, utamanya bagi perusahaan yang dalam kondisi tidak sehat.

"Ya sebenarnya kan pengusaha juga pengen dong bayar THR. Apalagi itu kan udah kultur di Indonesia ya. Bukan hanya pekerja formal, informal begitu juga. Asisten rumah tangga dan sebagainya. Kita bagikan THR lah. Tapi kan namanya dunia usaha ada yang bagus, ada juga yang kurang bagus. Nah bagi yang kurang bagus, misalnya cashflow dia terganggu," katanya dalam buka bersama dengan TMMIN, dikutip Kamis (20/3/2025).

Karenanya Ia mengimbau untuk dibicarakan secara bipartit, mana yang paling baik. Jangan sampai gara-gara THR maka perusahaan terpaksa harus menutup usahanya. Apalagi beberapa sektor sedang mengalami tren penurunan.

"Ya sebenarnya kan hampir semua perusahaan berusaha untuk itu ya. Tapi itu kan butuh cashflow yang cukup besar. Banyak mereka juga, misalnya ya di kebun sawit ada yang bilang bahwa 3 bulan ini ngga ada itu sawitnya. Sehingga sangat mengganggu cashflow mereka. Kan yang kayak gini-gini, yang paling tahu kan ada pekerjaan yang di dalam perusahaan itu sendiri," sebut Bob.

"Jadi kita yang di luar ini nggak bisa, seolah-olah kita yang paling ngerti. Jadi yang paling bagus itu serahkan lah kepada bipartit masing-masing. Dibicarainlah, baik-baik gitu," lanjutnya.

Di sisi lain, kalangan buruh menuding banyak pengusaha melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) demi menghindari pembayaran THR. Bob menolak tudingan itu karena perusahaan juga tidak mudah melakukan PHK di saat kondisi perusahaan tidak ideal.

"Ya itu kan asumsi gitu loh ya. Tapi gini loh, PHK juga nggak gampang karena kita butuh cashflow. Nah sekarang, apa kita nunggu cashflow abis, abis itu di PHK? Jangan-jangan orang gak ada pesanan. Nah jadi itu juga nggak gampang mem-PHK ya. Banyak pengusaha yang memilih melakukan PHK selagi mereka punya cashflow," ujar Bob.

"Nah kecuali secara bipartit ya udahlah kita susah-susah dulu. Mungkin gaji nggak 100%, nanti kalau ekonomi udah bagus kita akan balik lagi. Nah yang kita harapkan yang seperti itu, ada pembicaraan-pembicaraan seperti itu. Tapi kalau nggak ada pembicaraan kan akhirnya ya selagi saya punya cashflow ya saya PHK aja. Kalau nggak saya nggak punya duit nanti gimana bayar pesangon, kan ada yang kayak gitu," tukasnya.


(dce) Next Article APINDO Jakarta Protes Keras Usul THR Cair Lebih Cepat & WFA

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular