²©²ÊÍøÕ¾

Fundamental Pundit

Kalah Pamor & Rugi Rp 878 M, Ada yang mau Beli Saham BELI?

Susi Setiawati, ²©²ÊÍøÕ¾
29 May 2023 13:00
dok. Blibli
Foto: dok. Blibli
  • BELI kembali membukukan kerugian pada kuartal I 2023, meskipun kerugian tersebut terkikis 17,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
  • Pengeluaran yang tak seimbang dengan penerimaan, membuat penurunan pada arus kas BELI.
  • Salah satu bisnis BELI yakni Blibli ada di urutan ke empat dari lima urutan dalam E-Commerce pengunjung terbanyak di Indonesia pada kuartal I 2023. Kalah telak dari Shopee, Tokopedia, dan Lazada. Namun masih berada di atas Bukalapak.

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Salah satu sektor teknologi yakni PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) kembali membukukan kerugian tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada kuartal I 2023 sebesar Rp 878 miliar. Angka ini terkikis 17,8% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1 triliun.

Arus kas BELI juga mengalami penurunan sebesar Rp 1,1 triliun. Hal ini disebabkan oleh tingginya pembayaran atau biaya keluar dibandingkan penerimaan.

BELI telah listing di Bursa Efek Indonesia sejak 8 November 2022 dengan harga IPO Rp 450. Hingga penutupan perdagangan Jumat (26/5/2023) BELI berada di harga Rp 456. Harga tersebut masih berada di dekat harga listingnya.

Namun, BELI sedang berupaya melakukan ekspansi.

Lalu ekspansi apa yang akan dilakukan oleh BELI? Dapatkah mendorong kinerja BELI ke depannya? Mari simak.

Pertumbuhan Laba

Kerugian pada kuartal I-2023 menurun berkat kenaikan pendapatan naik 20,88% menjadi Rp 3,8 triliun dibandingkan kuartal I 2022 sebesar Rp 3,1 triliun.

Terdapat pula efisiensi pada beban pokok pendapatan sehingga margin pada kuartal I 2023 naik menjadi 15,07% dibandingkan kuartal I 2022 sebesar 9,48%.

Melihat dari catatan kaki pada laporan keuangan BELI pada kuartal I 2023 kenaikan pendapatan berasal dari semua aspek yakni pihak berelasi, pihak ketiga termasuk ritel online, toko fisik, institusi. Pengeluaran untuk diskon dan promosi langsung juga naik 26,29% karena terdorongnya kenaikan penjualan.

Arus Kas

Melihat penurunan arus kas yang terjadi pada BELI pada kuartal I 2023 menjadi sebesar Rp 1,1 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,4 triliun. Hal ini disebabkan oleh tingginya pembayaran atau biaya keluar dibandingkan penerimaan pelanggan pada arus kas dari aktivitas operasi, sehingga arus kas dari aktivitas operasi berada di angka negatif sebesar Rp 1,4 triliun.

Negatif juga terjadi pada arus kas dari aktivitas investasi sebesar Rp 51 miliar. Hal ini disebabkan oleh kenaikan pada pembelian aset.

Sedangkan untuk arus kas dari aktivitas pendanaan berada di angka positif Rp 341 miliar. Hal ini berasal dari turunnya pembayaran hutang bank jangka pendek. Namun untuk penerimaan hutang bank jangka pendek juga menurun menjadi Rp 659 miliar dari sebelumnya pada kuartal I 2022 sebesar Rp 2 triliun.

Rasio Keuangan

Margin BELI terbilang cukup kecil hanya 15,07%. Angka ini adalah selisih dari pendapatan dengan beban pokok pendapatan.

Untuk Net Profit Margin (NPM) BELI berada di angka negatif 22,93%. Dikarenakan BELI masih membukukan kerugian sehingga NPM nya pun negatif.

Return On Equity (ROE) juga berada di angka negatif 37,76%. Dimana dalam mengelola modal terhadap labanya BELI tidak cukup baik karena masih membukukan kerugian.

Begitu juga dengan Return On Asset (ROA) berada di angka negatif 25,32%. Dimana dalam mengelola aset terhadap labanya BELI tidak cukup baik karena masih membukukan kerugian.

Namun untuk Debt to Equity Ratio (DER) BELI berada di angka yang cukup sehat di 46%. Yang berarti total modalnya jauh lebih besar dibandingkan total hutangnya. Sehingga dalam kemampuan membayar kewajiban terhadap modalnya cukup baik.

Dan untuk likuiditas secara Cash Ratio (CR) BELI tidak cukup baik hanya berada di angka 57,27%. Sehingga dalam kemampuan membayar kewajiban lancar terhadap aset lancar yakni kas tidak cukup sehat.

Bisnis

PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) didirikan 2010 di Jakarta sebagai bagian dari Group Djarum. Perusahaan memperkenalkan Blibli pada 2011 sebagai platform e-commerce dengan fokus pada model bisnis B2B, B2C dan B2B2C. Blibli adalah mal online dengan 100.000 mitra bisnis, 15 mitra logistik, 20 gudang, dan 32 hub di seluruh kota besar Indonesia. Blibli telah mengakusisi Tiket.com dan Ranch Market, dan ketiganya akan menjadi entitas baru yang disebut Blibli Tiket pada tahun 2022.

Prospek Bisnis

Dilansir dari SimilarWeb, Shopee merupakan e-commerce dengan jumlah kunjungan situs terbanyak di Indonesia pada kuartal I 2023. Selama periode Januari-Maret tahun ini, situs Shopee meraih rata-rata 157,9 juta kunjungan per bulan, jauh melampaui para pesaingnya.

Dalam periode sama, situs Tokopedia meraih rata-rata 117 juta kunjungan, situs Lazada 83,2 juta kunjungan, situs BliBli 25,4 juta kunjungan, dan situs Bukalapak 18,1 juta kunjungan per bulan.

Ketua Dewan Pembina Asosiasi E-Commerce Indonesia, Rudiantara, menilai e-commerce masih menjadi penopang ekonomi digital dalam negeri pada 2023.

"Lebih dari setengah ekonomi digital berasal dari e-commerce. Bahkan, tahun ini diperkirakan (transaksi) e-commerce bisa mencapai Rp600 triliun sampai Rp700 triliun, untuk semua jenis e-commerce," kata Rudiantara, dilansir Antara, Senin (23/1/2023).

Kemudian, BELI resmi memulai pembangunan (groundbreaking) gudang seluas 100.000 meter persegi di Jl. Marunda Center, Pantai Makmur, Kec. Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Gudang yang diproyeksikan akan mulai beroperasi pada tahun 2024 mendatang, akan menjadi gudang terbesar Blibli dan akan melengkapi 16 gudang yang telah dimiliki saat ini, serta 33 hub Perseroan yang tersebar di seluruh Indonesia. Pembangunan ini bekerja sama dengan PT Mekar Multi Jasa melalui pola built and operate.

Gudang di kawasan industri Marunda ini juga akan mengimplementasikan desain bangunan dengan konsep green building sebagai wujud keseriusan Blibli menciptakan bisnis berkelanjutan. Pembangunan gudang ini dirancang ramah lingkungan mulai dari penggunaan material untuk pembangunan, pemanfaatan penerangan alami, tanki penampungan air hujan, hingga pengelolaan limbah operasional yang mengacu pada prinsip dan standar pengelolaan agar berdampak positif bagi lingkungan, sosial, dan tata kelola usaha.

Tak hanya itu, kehadiran gudang ini selaras dengan komitmen Blibli dalam memelopori smart logistics & supply chain management, yang dilengkapi dengan teknologi untuk mendukung otomasi penyimpanan, distribusi rantai pasok, hingga pengiriman langsung kepada konsumen akhir. Gudang Marunda juga disiapkan untuk mendorong optimalisasi alur logistik Blibli, sehingga membuat waktu pengiriman barang ke pelanggan di seluruh Indonesia menjadi lebih cepat dan efisien.

Komitmen ini terlihat jelas pada pemilihan lokasinya yang dekat dengan akses ke beberapa pusat logistik, seperti Pelabuhan Marunda, Pelabuhan Tanjung Priok, hingga Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

BELI juga telah merealisasikan ekspansi global tiket melalui anak usaha terkendali yakni PT Global Tiket Network (GTN) atau yang kita kenal Tiket.com untuk mendirikan entitas anak usaha di Malaysia, bernama Global Tiket Malaysia Sdn. Bhd (GTM) pada Desember 2022.

Mulai di 2023 ini, GTN siap mengawasi berjalannya bisnis GTM - Global Tiket Malaysia Sdn. Bhd yang akan fokus menjalankan kegiatan bisnis sebagai agen perjalanan online dan operasional agen tiket dalam industri travel.

Adapun bisnis yang akan GTM urus meliputi penjualan, mengatur, menyediakan komisi, tiket transportasi udara/air/atau darat, perjalanan tur, dan akomodasi. Serta jasa-jasa terkait reservasi travel lainnya.

Layak Beli Atau Tidak?

Kerugian masih kembali dibukukan oleh BELI meskipun kerugian tersebut lebih sedikit dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Selain itu penurunan kas yang terjadi pada BELI berasal dari besarnya pengeluaran yang tak seimbang dengan pemasukannya sehingga menyebabkan penurunan kas.

Namun BELI mencoba menopang kinerjanya di periode selanjutnya dengan ekspansi bisnis melalui bisnis agen tiket yakni Tiket.com di Malaysia dan gudang baru di Bekasi. Harapannya ekspansi tersebut dapat menopang kinerja BELI ke depan dan membuat BELI turnaround dengan membukukan laba.

Hingga saat ini BELI belum menarik sebelum terlihat perbaikan kinerja dan berhasil mencetak laba.

²©²ÊÍøÕ¾Â INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan ²©²ÊÍøÕ¾ Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation