
Pertumbuhan Ekonomi 2023 Tahan Banting, Warga RI Kuncinya!

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Ekonomi Indonesia mencatat pertumbuhan positif sepanjang 2023, menunjukkan ketahanan yang kuat di tengah berbagai dinamika global. Pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu bertahan di atas 5% sepanjang 7 kuartal beruntun, namun harus terputus pada kuartal-III 2023.
Kendati demikian, Ekonomi Indonesia diproyeksikan tumbuh lebih baik di kuartal terakhir atau kuartal IV-2023 selama beberapa syarat terpenuhi. Pertumbuhan kuartal IV diharapkan bisa ditopang oleh kenaikan konsumsi selama libur panjang, belanja pemerintah, serta kampanye.
Tidak hanya itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal-III 2023 terhitung berada di posisi ke-4 dari negara yang tergabung dalam forum internasional G20. Hal ini menunjukkan perekonomian Indonesia mampu resilient di tengah ancaman resesi akibat suku bunga, ketegangan geopolitik global, dan berbagai ancaman lainnya.
Secara keseluruhan, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi pada kuartal I - III 2023 menunjukkan tren positif yang beragam, dengan konsumsi masyarakat konsisten sebagai penopang utama.
Kuartal I-2023: Pertumbuhan Tinggi, Investasi Memprihatinkan
Ekonomi Indonesia membukukan pertumbuhan sebesar 5,03% (yoy) pada kuartal I-2023, melampaui ekspektasi pasar. Meskipun demikian, terdapat kekhawatiran terutama terkait laju investasi yang terkontraksi sebesar 0,92% (qtq).
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal IV-2022 yang mencapai 5,01%. Konsumsi masyarakat tetap menjadi andalan pertumbuhan, mencapai 52,88%, terutama didorong oleh momen Ramadan pada kuartal I-2023.
Namun, investasi menjadi sorotan dengan Pertumbuhan Modal Tetap Bruto (PMTB) hanya tumbuh 2,11% (yoy), level terendah dalam tujuh kuartal. Meskipun pemerintah telah mendorong investasi melalui kebijakan Omnibus Law UU Ciptaker, pertumbuhan investasi tercatat rendah, terutama pada sektor mesin dan perlengkapan.
Kuartal II-2023: Belanja Masyarakat Mendorong Pertumbuhan
Pada kuartal II-2023, ekonomi Indonesia melonjak tajam dengan pertumbuhan sebesar 5,17% (yoy), mencatat pertumbuhan tertinggi sejak kuartal III-2022. Konsumsi masyarakat menjadi pendorong utama, tumbuh 5,23% (yoy), mencapai level tertinggi dalam tiga kuartal.
Investasi juga meningkat, tumbuh 4,63% (yoy), sementara belanja pemerintah mencatat pertumbuhan sebesar 10,62%. Ekspor dan impor, sebaliknya, terkontraksi, mengalami penurunan sejak kuartal IV-2020.
Belanja masyarakat yang meningkat pesat selama periode ini dapat dijelaskan oleh momen libur Lebaran, konser, dan event belanja besar seperti Jakarta Fair. Konsumsi untuk pakaian, alas kaki, jasa perawatan, serta sektor restoran dan hotel menyumbang signifikan terhadap pertumbuhan.
Kuartal III-2023: Ekonomi Merosot Akibat Melambatnya Konsumsi Warga & Pemerintah
Pada kuartal III-2023, ekonomi Indonesia mengalami penurunan signifikan dengan pertumbuhan sebesar 4,94% (yoy). Hal ini disebabkan oleh melambatnya konsumsi, ekspor, dan belanja pemerintah.
Konsumsi masyarakat yang tumbuh 5,06% (yoy) turun dibandingkan kuartal sebelumnya, terutama pada sektor pakaian, alas kaki, dan jasa perawatan. Ekspor dan impor juga mengalami kontraksi lebih dalam, memicu dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi.
Belanja pemerintah terkontraksi 3,76% (yoy) setelah pertumbuhan yang tinggi pada kuartal sebelumnya. Sementara itu, sektor pertanian dan industri tekstil mengalami penurunan pertumbuhan, mengindikasikan kondisi ekonomi yang kurang baik.
Proyeksi Kuartal IV-2023: Harapan Pada Libur Panjang, Belanja Pemerintah, dan Kampanye Pemilu
Dalam proyeksi kuartal IV-2023, ekonomi Indonesia diharapkan tumbuh lebih baik. Libur panjang, belanja pemerintah, dan kampanye Pemilu diharapkan dapat memberikan dorongan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Meskipun ekonomi pada kuartal III-2023 mengalami penurunan, komponen-komponen yang mendasari perekonomian tetap kuat. Bank Danamon mempertahankan proyeksinya untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 5-5,5% untuk tahun 2023.
Tidak hanya itu, data menunjukkan PDB Harga Konstan & Berlaku pada kuartal-IV menunjukkan adanya tren positif. Hal ini dapat menjadi faktor yang akan menjadi sentimen positif untuk kuartal penutupan tahun ini.Â
Perkembangan ekonomi Indonesia pada tahun 2023, terlihat bahwa ketahanan ekonomi negara ini tetap tangguh di tengah dinamika global. Meskipun pertumbuhan ekonomi mencapai kuartal-III-2023 terhenti setelah 7 kuartal berturut-turut di atas 5%, proyeksi menuju kuartal-IV-2023 memberikan optimisme.
Kenaikan konsumsi selama libur panjang, belanja pemerintah, serta kampanye diharapkan dapat menjadi pendorong pertumbuhan pada periode tersebut. Posisi ke-4 Indonesia dalam G20 mengindikasikan keberhasilan perekonomian dalam menjaga ketangguhannya di tengah ketidakpastian global.
Selain itu, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan tren positif dalam pertumbuhan ekonomi, terutama pada kuartal I hingga III-2023, dengan konsumsi masyarakat yang konsisten sebagai pilar utama.
Pada kuartal I-2023, meskipun pertumbuhan ekonomi melampaui ekspektasi, terdapat kekhawatiran terhadap kontraksi investasi. Kuartal II-2023 mencatat pertumbuhan tertinggi sejak kuartal III-2022, didorong oleh belanja masyarakat yang pesat, sementara investasi dan belanja pemerintah juga meningkat.
Namun, pada kuartal III-2023, terjadi penurunan signifikan akibat melambatnya konsumsi, ekspor, dan belanja pemerintah. Meskipun demikian, proyeksi menuju kuartal IV-2023 memberikan harapan, terutama dengan dukungan dari libur panjang, belanja pemerintah, dan kampanye Pemilu. Meskipun terdapat tantangan, komponen-komponen perekonomian Indonesia yang mendasari tetap menunjukkan kekuatan, dengan Bank Danamon mempertahankan proyeksinya pada kisaran 5-5,5% untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023.
²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH
(mza/mza)