²©²ÊÍøÕ¾

Harga Batu Bara Turun 1% Lebih, Jatuh ke Bawah Level US$ 130

Muhammad Reza Ilham Taufani, ²©²ÊÍøÕ¾
15 March 2024 07:20
FILE PHOTO: A worker walks past coal piles at a coal coking plant in Yuncheng, Shanxi province, China January 31, 2018. Picture taken January 31, 2018.  REUTERS/William Hong/File Photo
Foto: REUTERS/William Hong

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ÌýIndonesiaÌý-ÌýHarga batu bara melanjutkan tren penurunan berada di bawah level psikologis US$ 130 per ton. Penurunan harga terjadi seiring dengan pasokan India yang berpotensi semakin tinggi dan naiknya supply gas yang merupakan substitusi batu batu bara di Eropa.

Menurut data yang diperoleh dari Refinitiv, pada perdagangan Kamis (14/3/2024), harga batu bara ICE Newcastle untuk kontrak April ditutup pada level US$ 129,50 per ton atau mengalami penurunan sebesar 1,07%. Sepanjang Maret, harga batu bara telah terkoreksi 2%.

Penurunan ini sejalan dengan merosotnya harga gas, yang merupakan salah satu komoditas energi pengganti utama bagi batu bara, di pasar Eropa. Harga gas juga turun karena persediaan gas di Eropa mencapai 55% pada awal musim ini akibat cuaca yang lebih hangat dari biasanya, demikian dilaporkan oleh Wood Mackenzie pada Kamis lalu.

Menurut laporan dari Reuters, harga gas di Eropa telah menurun secara stabil untuk kedua kalinya selama musim dingin setelah sempat melonjak tajam menyusul invasi Rusia ke Ukraina. Pada Februari, kontrak benchmark di Dutch TTF gas hub bahkan turun hingga mencapai level sebelum perang, dan kini diperdagangkan di sekitar 25 euro per megawatt per jam (MWh) atau sekitar US$8/mmBtu, dibandingkan dengan rekor 306 euro/MWh pada Agustus 2022.

Dalam sebuah laporan, Wood Mackenzie juga menyatakan bahwa musim dingin Eropa yang kedua berturut-turut ini lebih hangat dari rata-rata, mengurangi permintaan akan pemanas dan sekaligus meningkatkan produksi tenaga angin, yang mengakibatkan penurunan konsumsi gas.

"Karena tingkat penyimpanan mendekati kapasitas penuh menjelang akhir musim panas, akan ada hingga 10 miliar meter kubik pasokan berlebih yang perlu disalurkan ke fasilitas penyimpanan bawah tanah di Ukraina atau diangkut menggunakan kapal LNG," kata Direktur Pasar Gas & LNG Eropa, Mauro Chavez, kepada Reuters.

Meskipun pasokan LNG yang diperkirakan akan bertambah pada 2025, harga gas diperkirakan akan tetap naik karena waktu yang diperlukan untuk menyiapkan proyek baru serta penurunan pasokan LNG lama yang masih akan berlanjut.

Sementara itu, Kementerian Batubara India telah siap untuk memenuhi permintaan batubara sebesar 874 juta ton yang diperkirakan akan dibutuhkan oleh sektor kelistrikan pada 2024-2025.

Melansir Energy World, Menteri Palhard Joshi menyatakan hal ini pada Rabu lalu, menjelaskan bahwa permintaan dari Kementerian Energi telah terpenuhi sebesar 821 juta ton untuk tahun fiskal yang berakhir pada 31 Maret.

²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Ìý

(mza/mza)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation