²©²ÊÍøÕ¾

Newsletter

Iran Hingga AS Buat IHSG-Rupiah Babak Belur, Ada Peluang Rebound?

Robertus Andrianto, ²©²ÊÍøÕ¾
18 April 2024 06:00
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, (1/4/2024). (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki)
Foto: (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki)
  • Fokus investor hari ini menantikan data pengangguran AS untuk membaca sinyal kebijakan moneter The Fed
  • Wall Street kembali melemah, S&P 500 sudah empat hari beruntun berada di zona merah
  • Ketidakpastian global akibat konflik Iran-Israel membuat safe haven laris, sementara pasar ekuitas dan rupiah anjlok

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pasar keuangan Indonesia masih tertekan pada perdagangan hari kedua usai libur panjang Hari Raya Idul Fitri. Tsunami sentimen negatif masih menjadi penekan pasar saham dan rupiah hingga ditutup di zona merah.

Kekhawatiran dunia terhadap tensi geopolitik yang panas antara Iran dan Israel masih membayangi pasar. Hal ini diperburuk oleh sikap bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve atau The Fed yang akan tetap menahan tingkat suku bunga tinggi lebih lama dari perkiraan pasar.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,47% ke posisi 7.130,84 pada perdagangan Rabu (17/4/2024). Padahal awal sesi I, IHSG sempat bangkit hingga nyaris 1%. Namun setelah itu, penguatan IHSG cenderung terpangkas.

Pada sesi II, IHSG sempat berusaha untuk bangkit kembali. Namun selang beberapa menit, IHSG akhirnya melorot dan berakhir di zona merah.

Nilai transaksi indeks pada akhir perdagangan hari ini mencapai Rp 12 triliun dengan melibatkan 20 miliar lembar saham yang ditransaksikan sebanyak 1,5 juta kali.

IHSG terdampak dari rupiah yang masih terkoreksi imbas dari pernyataan ketua The Fed Jerome Powell.

Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup turun 0,28% di angka Rp16.215/US$ pada perdagangan Rabu (17/4/2024). Posisi ini merupakan yang terparah sejak 6 April 2020.

Sementara indeks dolar (DXY), yang mengukur Greenback dibandingkan dengan enam mata uang lainnya, pada Rabu pukul 15:03 WIB turun tipis ke angka 106,21 atau melemah 0,04%. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan hari sebelumnya yang berada di posisi 106,25.

Jerome Powell menegaskan perlu lebih banyak waktu untuk memastikan pemangkasan suku bunga. Dalam diskusi panel di acara Washington Forum on the Canadian Economy, Washington, D.C. pada Selasa waktu AS (16/4/2024) ia mengatakan perekonomian AS belum melihat inflasi kembali sesuai target bank sentral yakni di kisaran 2%.

Senada dengan pernyataan para pejabat bank sentral baru-baru ini, Powell mengindikasikan tingkat kebijakan saat ini kemungkinan besar akan tetap berlaku sampai inflasi mendekati target 2%.

Data terbaru jelas tidak memberikan kita kepercayaan yang lebih besar, dan malah menunjukkan bahwa kemungkinan akan memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan untuk mencapai kepercayaan tersebut," katanya dalam forum bank sentral.

Tidak hanya The Fed, tekanan terhadap rupiah juga datang dari memanasnya konflik timur tengah antara Iran dan Israel.

Drone Iran menyerang Israel pada Sabtu pekan lalu (15/4/2024). Serangan drone tersebut yang merupakan serangan langsung pertamanya terhadap wilayah Tel Aviv. Ini berisiko meningkatkan eskalasi regional karena Amerika Serikat (AS) berjanji memberikan dukungan "kuat" kepada Israel.

Ketegangan di Timur Tengah akan meningkatkan ketidakpastian global sehingga investor menahan diri atau memilih safe haven seperti dolar AS ketimbang di pasar berisiko.

Ìý

Indeks saham Amerika Serikat S&P 500Ìýturun pada penutupan sesi perdagangan Rabu (17/4/2024) karena saham-saham Nvidia dan teknologi lainnya membebani. Ini merupakan keempat kali secara beruntun indeks jatuh ke zona merah.

S&P 500 turun 0,58% menjadi 5.022,21.ÌýSementara indeks Nasdaq Composite tergelincir 1,15% menjadi 15.683,37. Rata-rata Industri Dow Jones dibuka diperdagangkan lebih rendah sebesar 0,12% menjadi 37.753,31.

Rabu menandai sesi ketiga berturut-turut ketika saham dibuka lebih tinggi tetapi memudar seiring berjalannya waktu. Dengan mundurnya Dow Jones, ini merupakan sesi negatif ketujuh dari 8 sesi terakhir. S&P 500 dan Nasdaq Composite sama-sama mencatat penurunan empat hari berturut-turut, yang terpanjang sejak periode yang berakhir pada awal Januari.

Saham merasakan tekanan pada perdagangan sore karena kecerdasan buatan Nvidia mengalami kerugian. Saham teknologi mega-cap turun hampir 4%, bergabung dengan nama-nama perusahaan teknologi besar lainnyaÌýNetflix,ÌýMeta,ÌýApel, danÌýMicrosof tdalam merah. Teknologi adalah sektor S&P 500 dengan kinerja terburuk, turun 1,7%.

Investor "memangkas beberapa saham yang bernilai tinggi," kata Kevin Gordon, ahli strategi investasi senior di Charles Schwab. "Saya pikir investor mulai menyadari fakta bahwa ada bagian lain dari pasar yang berkinerja baik."

Hal ini menutupi awal yang baik untuk musim laporan pendapatan baru. Meskipun sejauh ini kurang dari 10% perusahaan yang terdaftar di S&P 500 telah melaporkan keuangannya, lebih dari 3 dari setiap 4 perusahaan telah melampaui ekspektasi Wall Street, menurut FactSet.

Terutama,ÌýUnited AirlinesÌýmelonjak lebih dari 17% setelah membukukan kerugian yang lebih kecil dari perkiraan dan mengalahkan pendapatan. Di sisi lain, J.B. Hunt Transport ServicesÌýturun lebih dari 8% setelah meleset dari ekspektasi analis mengenai laporan atas dan bawah.

Kinerja hari Rabu terjadi di tengah pelemahan yang menandai penangguhan dari kenaikan kuat yang terlihat pada kuartal pertama dan tahun 2023. Dow telah turun lebih dari 5% pada bulan April, sementara S&P 500 dan Nasdaq Composite telah anjlok lebih dari 4%. .

"Ini adalah pasar yang lebih berhati-hati," kata Larry Tentarelli, kepala strategi teknis di Blue Chip Daily Trend Report. "Saya lebih berhati-hati saat ini dibandingkan lima bulan terakhir."

Pada perdagangan hari ini pasar keuangan Indonesia diperkirakan masih akan mengalami volatilitas, baik pasar saham maupun rupiah.

fokus investor akan tertuju kepada rilis data pekerjaan Amerika Serikat yang akan diumumkan nanti malam. Sebab, data pekerjaan menjadi salah satu faktor penting, selain inflasi, dalam penentuan arah kebijakan moneter bank sentral AS.

Pertama, ada klaim pengangguran awal untuk pekan yang berakhir pada 13 April 2024. TradingEconomics memperkirakan klaim awal pengangguran akan meningkat menjadi 215 ribu dari pekan sebelumnya 211 ribu.

Data ini akan menjadi perhatian investor yang mulai tidak yakin bahwa penurunan suku bunga The Fed akan segera dilakukan.

Menurut perangkat FedWatch peluang penurunan suku bunga The Fed baru akan terjadi September sebesar 25 basis poin menjadi 5%-5,25%. Peluang penurunan tersebut sebesar 46,5%.

Optimisme pasar mengenai penurunan suku bunga sudah bergeser cukup jauh dalam empat bulan pertama 2024.

Pada akhir 2023, pasar memiliki proyeksi penurunan suku bunga terjadi pada Maret 2024. Kemudian bergeser menjadi April dan terakhir Juni 2024. Pergeseran ini karena data-data menunjukkan bahwa ekonomi Negeri Paman Sam masih kuat.

Peluang Suku Bunga The FedFoto: FEDWatch
Peluang Suku Bunga The Fed

Ekonomi Amerika Serikat pada Q4-2023 tumbuh 3,2% secara tahunan, dari sebelumnya pada perkiraan awal sebesar 3,3%. Sepanjang tahun lalu, PDB Negeri Paman Sam tumbuh 2,5%, melampaui pertumbuhan 1,9% pada tahun 2022.

Di sisi lain, data inflasi hingga tiga bulan pertama tahun 2024 yang lebih tinggi dari perkiraan. Indeks harga konsumen untuk Maret menunjukkan inflasi berada pada tingkat tahunan 3,5%, jauh dari puncaknya sekitar 9% pada pertengahan tahun 2022 tetapi melonjak lebih tinggi sejak Oktober 2023.

Kondisi yang menunjukkan bahwa ekonomi AS masih baik-baik saja kemudian membuat para pejabat The Fed mulai bimbang untuk menurunkan suku bunga segera pada tahun ini.

ketua The Fed Jerome Powell mengatakan perekonomian AS belum melihat inflasi kembali sesuai target bank sentral, hal ini menunjukkan kemungkinan penurunan suku bunga tidak akan segera terjadi dalam waktu dekat.

"Data yang lebih baru menunjukkan pertumbuhan yang solid dan kekuatan yang berkelanjutan di pasar tenaga kerja, namun juga kurangnya kemajuan lebih lanjut sepanjang tahun ini karena kembalinya target inflasi 2%," kata Ketua Fed dalam diskusi panel.

Senada dengan pernyataan pejabat bank sentral baru-baru ini, Powell mengindikasikan tingkat kebijakan saat ini kemungkinan besar akan tetap berlaku sampai inflasi mendekati target 2%.

"Data terbaru jelas tidak memberikan kita kepercayaan yang lebih besar, dan malah menunjukkan bahwa kemungkinan akan memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan untuk mencapai kepercayaan tersebut," katanya dalam forum bank sentral.

Powell menambahkan bahwa sampai inflasi menunjukkan kemajuan lebih lanjut, "Kita dapat mempertahankan tingkat pembatasan saat ini selama diperlukan."

Pernyataan Powell mempertegas era suku bunga tinggi masih akan terus berlanjut. Bahkan bukan tidak mungkin agenda penurunan suku bunga The Fed akan bergeser ke 2025.

Terlebih lagi harga minyak dunia yang diperdagangkan di level US$90 per barel di tengah tensi geopolitik Timur Tengah yang semakin mendidih.

Seperti diketahui Iran melakukan serangan udara ke Israel pada Sabtu malam (13/4/2024) dengan meluncurkan drone peledak dan menembakkan 300 rudal untuk membela diri atas upaya Israel yang ingin memperluas eskalasi perang di Timur Tengah.

Atas aksi ini berbagai spekulasi muncul seperti eskalasi perang di negara-negara Arab hingga ancaman perang dunia ketiga.

Ketidakpastian ini yang kemudian membuat investor memilih aset safe haven seperti emas dan dolar AS untuk lindung nilai.

Efek dari dipilihnya safe haven adalah DXY yang melonjak sehingga melemahkan rupiah. Bahkan hingga menyentuh level terendah sejak pandemi Covid-19, tepatnya sejak 2020.

Meskipun demikian, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan hanya berlangsung sementara.

Hal ini disampaikan oleh Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia Destry Damayanti di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (17/4/2024)

"Jadi ini memang shock dari global yang kenanya tidak hanya Indonesia. Seluruh mata uang kena imbas sekarang dari kami di BI kita lihat karena ini sih kita berharap market juga melihat temporary shock," jelas Destry.

Bank Indonesia (BI) memiliki tiga senjata sakti untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah atau dikenal dengan sebutan triple intervention. Ini pun diluncurkan ketika dolar Amerika Serikat (AS) menembus Rp16.200.

Tiga instrumen tersebut yaitu intervensi pasar spot dan Domestic Non Deliverable Forward (DNDF), serta Surat Berharga Negara (SBN)

"Kita ensure meyakinkan di market bahwa kita bersama-sama dengan pasar, akan terus jaga stabilitas dari rupiah," kata Destry di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (17/4/2024).

Destry menambahkan, untuk kebutuhan intervensi di pasar SBN menyesuaikan dengan perkembangan yield.

"Kita lihat bahwa tekanan di bond yield tinggi, kita akan lihat SBN sampai seberapa jauh baru kita akan masuk," terangnya.

"Tapi kalau spot dan DNDF kita akan selalu di market," tambah Destry.

BI juga memiliki Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) untuk menarik minta investor asing menempatkan modal di dalam negeri.

Berikutsejmlah agenda dan rilis data yang terjadwal untuk hari ini:

Pertemuan bilateral Menteri Luar Negeri Indonesia dengan China: pukul 07.15 WIB

Halalbihalal Badan Pangan Nasional: pukul 10.00 WIB

Klaim awal pengangguran Amerika Serikat: pukul 19.30 WIB

Berikut sejumlah agenda emiten di dalam negeri pada hari ini:

Paparan Publik PRDA

Press Conference Full Year RMKE

Penandatanganan Nota Kesepahaman ISAT & Mastercard

Pembagian Dividen BJBR

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BEEF

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) DOID

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PRDA

Berikut sejumlah indikator perekonomian nasional:

²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan ²©²ÊÍøÕ¾ Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

Ìý

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular