²©²ÊÍøÕ¾

Jakarta, ²©²ÊÍøվ Indonesia - Timnas Indonesia U-23 harus menjalani laga hidup mati melawan Tim Guinea U-23 dalam babak ±è±ô²¹²â´Ç´Ú´ÚÌýOlimpiade Paris 2024.

Pertandingan yang memperebutkan satu tiket terakhir tersebut akan diselenggarakan di Clairenfontaine, Perancis, pada Kamis (9/5/2024) pukul 19.00 WIB.

Jika Timnas Indonesia U-23 memenangkan pertandingan, penantian selama 68 tahun akan terbayar lunas.

Penampilan terakhir Timnas di pesta olahraga terbesar sejagad adalah pada Olimpiade Melbourne 1956 atau 68 tahun yang lalu.

Kala itu permainan Timnas menuai banyak pujian terutama pada babak perempat final melawan tim kuat Uni Sovyet.

Decak kagum pun datang dari berbagai pihak, termasuk Presiden FIFA saat itu Sir Stanley Rous.

"Baru sekali saya melihat permainan bertahan yang sempurna sekali," ujar Sir Stanley Rous, seperti dikutip dari Tabloid BOLA edisi 27 Juli 1984.

Tim asuhan pelatih Shin Tae Yong harus menjalani laga ±è±ô²¹²â´Ç´Ú´ÚÌýmelawan Guinea setelah menempati peringkat empat Piala Asia U-23. 

Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan Tim Irak U-23 dengan skor 1-2, dalam pertandingan perebutan juara tiga yang diselenggarakan pada Kamis (2/5/2024) di Doha.

Pencapaian Rizky Ridho dan tim patut diberi apresiasi setingi-tingginya. Sebab meskipun menjadi debutan, Tim Garuda mampu terbang hingga menjadi empat besar Asia.

Indonesia bergabung di dalam grup A dengan julukan neraka bersama tuan rumah Qatar, Australia, dan Yordania. Timnas Indonesia mampu tampil impresif dan menjadi runner up setelah mampu menundukkan tim sekaliber Australia dan membantai Yordania.

Pada babak perempat final, tim Korea Selatan pun dibuat bertekuk lutut setelah kalah 11-10. 

Tentu saja harapan Timnas Indonesia bisa bermain di Olimpiade Paris 2024 sangat besar. Namun lebih besar apa yang dicapai Timnas di level Asia menjadi lentera kebangkitan Garuda yang sudah tidur cukup lama.

Asal tahu saja, di era 90-an Indonesia pernah menduduki ranking 76 dunia. Tepatnya pada September 1998. Setelah itu Indonesia belum pernah menjadi lebih. Selain itu, peluang Timnas untuk masuk ke Piala Dunia 2026 masih terbuka lebar. 

Garuda Muda saat ini harus terus didukung dan dikawal agar terus mampu mengembangkan potensi optimal hingga membuat Timnas Indonesia merajai ASEAN hingga mampu berbicara banyak di level Asia dan dunia.