²©²ÊÍøÕ¾

²©²ÊÍøÕ¾ Research

Ekonomi Jepang Warning, RI Bisa Ikut Kena Pil Pahit

Revo M, ²©²ÊÍøÕ¾
02 July 2024 16:25
Presiden Jokowi bertemu PM Jepang Fumio Kishida. (Instagram/Jokowi)
Foto: Presiden Jokowi bertemu PM Jepang Fumio Kishida. (Instagram/Jokowi)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Ekonomi Jepang alam sorotan tajam setelah yen melemah tajam dan ekonomi Negara Sakura mencatat kontraksi. Kondisi ini dikhawatirkan berdampak besar ke Indonesia yang merupakan salah satu mitra terbesar di dunia perdagangan serta pusat investasi pemodal Jepang.

Produk Domestik Bruto (PDB) riil Jepang kontraksi sebesar 2,9% secara tahunan (year on year/yoy) pada Januari-Maret 2024. Kontraksi tersebut lebih dalam dari perhitungan sebelumnya yaitu 1,8%.

PDB periode OKtober-Desember 2023 juga dikoreksi menjadi 0,1% dari sebelumnya yakni tumbuh 0,4%. Periode Juli-September 2023 dikoreksi menjadi kontraksi 4,0% dari koreksi 3,7%. 

Lemahnya belanja konstruksi, lesunya konsumsi, dan investasi bisnis menjadi penyebabnya. Pertumbuhan diperkirakan akan segera terjadi, namun perkiraan resmi tampaknya tidak mungkin terjadi.

Revisi ke bawah kemungkinan akan menyebabkan pemotongan perkiraan pertumbuhan Bank of Japan dalam proyeksi triwulanan baru yang akan dirilis akhir bulan ini dan dapat memengaruhi waktu kenaikan suku bunga berikutnya.

Tidak hanya itu, nilai tukar yen Jepang terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga kembali terpuruk di atas level 161 pada 1 Juli 2024. Posisi ini merupakan yang terparah sejak 1986 atau sekitar 38 tahun terakhir.

Anjloknya yen ini semakin pelik mengingat secara year to date/ytd telah ambruk lebih dari 14%. Hal ini merupakan yang terparah sejak 2013 yang pada tahun tersebut, yen tersungkur sekitar 21,4%.

Faktor Penyebab Ambruknya Yen

Strategis Asia utama dan kepala riset Asia di bank swasta Swiss Pictet, Dong Chen mengungkapkan bahwa pelemahan yen terjadi karena selisih suku bunga antara AS dan Jepang tetap sangat besar.

"Sejujurnya, sebenarnya, saya tidak berpikir bahwa pihak berwenang Jepang bisa melakukan banyak hal terhadap yen, dan pasar telah menunjukkan hal itu. Karena meskipun semua intervensi verbal atau intervensi nyata yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan Jepang selama ini, mereka tidak berhasil menghentikan pelemahan yen," kata Dong, kepada²©²ÊÍøÕ¾ International.

Sikap bank sentral AS (The Fed) untuk tetap high for longer bersamaan dengan Bank of Japan (BoJ) yang masih tergolong dovish mengakibatkan kesenjangan yang besar antara suku bunga AS dan Jepang. Perbedaan suku bunga ini telah menjadi pendorong utama pelemahan yen.

StashFoto: A Widening US-Japan yield gap has driven yen weakness
³§³Ü³¾²ú±ð°ù:Ìý³§³Ù²¹²õ³ó´¡·É²¹²â

Dampak Lambatnya Ekonomi Jepang ke Indonesia
Peran Jepang dalam ekonomi Indonesia terus berkurang. Hal tersebut tercermin dari kontribusi Jepang dalam ekspor, investasi ataupun penyaluran utang. Jepang memang masih menjadi salah satu mitra besar di perdagangan, investasi, dan penyaluran utang tetapi posisinya digeser negara lain.

Sebelum dekade 2010-an, Jepang merupakan menjadi tujuan ekspor utama ataupun mitra dagang terbesar bagi Indonesia. Perubahan besar terjadi sejak diluncurkannya ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA) pada 2004. Kesepakatan tersebut menghapus tarif untuk 94,6% dari semua jalur tarif untuk ekspor asal Indonesia ke China.

Merujuk pada data Kementerian Perdagangan, mitra terbesar dagang Indonesia (migas dan non-migas Indonesia) pada 2023 adalah China yakni US$ 127,82 miliar baru menyusul Jepang dengan US$ 37,31 miliar.

Bila ekonomi Jepang melambat maka permintaan dari dalam Negara Sakura bisa turun sehingga mempengaruhi penjualan produk ekspor Indonesia ke Jepang. Di sisi lain, pelemahan Jepang bisa membuat produk Jepang semakin murah di Indonesia sehingga penjualan produk Jepang di Indonsia bisa meningkat.

Lemahnya ekonomi Jepang telah terlihat dengan semakin sedikitnya jumlah utang yang diberikan ke Indonesia.

Jepang sebagai salah satu kreditor bagi Indonesia terlihat memiliki porsi yang semakin sedikit dan terus mengalami penurunan dari Desember 2023 sebesar US$8,46 miliar menjadi US$7,65 miliar pada April 2024.

Penurunan ini telah terjadi secara berturut-turut selama empat bulan terakhir dengan total penurunan sebesar US$0,82 miliar dalam periode Desember 2023 hingga April 2024.

Jumlah investasi yang diberikan Jepang ke Indonesia dalam catatan Japan External Trade Organization (JETRO) justru menunjukkan peningkatan pada 2023.

Nilai investasi perusahaan Jepang di Indonesia baik melalui investasi baru, merger, ataupun akuisisi terlihat menurun dari titik tertingginya pada 2019 hingga 2022. Nilainya anjlok dari US$40,05 miliar (Rp655,9 triliun) pada akhir 2019 menjadi US$35,82 miliar (Rp586,62 miliar) pada akhir 2022.

Namun pada akhir 2023 mengalami peningkatan yang cukup mengejutkan menjadi US$38,09 miliar (Rp623,8 triliun).

Kenaikan yang terjadi pada 2023 oleh JETRO ini tidak dapat dipastikan kembali terjadi pada 2024 mengingat kondisi ekonomi Jepang saat ini yang cukup mengkhawatirkan. Oleh karena itu, jumlah investasi tersebut berpotensi mengalami penurunan.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat pada 2023, tren Penanaman Modal Asing (PMA) dari Jepang ke Indonesia mengalami kenaikan US$1 miliar menjadi US$4,6 miliar.

Sedangkan pada Januari-Maret 2024 hanya sebesar US$1 miliar atau sekitar Rp16,37 triliun. Angka ini stagnan dibandingkan kuartal I-2023 yang tercatat sebesar US$ 1 miliar.

Jepang masih masuk dalam daftar lima besar investor Jepang di Tanah Air. Namun, Jepang hanya menempati urutan 4  dalam rangking investor terbesar pada 2020-2023 di bawah Singapura, Hong Kong, dan China.  Posisi tersebut turun dibandingkan pada 2018-2019 di mana Jepang menempati urutan kedua di bawah Singapura.

Jika ekonomi Jepang terus melambat maka investasi Negara Sakura ke Indonesia bisa semakin berkurang mengingat butuh modal besar untuk berinvestasi di luar negeri.

²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(rev/rev)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation