
Tahan Badai Suku Bunga Tinggi, Fundamental Bank KBMI 4 Masih Solid!

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Kinerja perbankan khususnya kategori KBMI 4 terbilang masih solid, meskipun terhadang badai era suku bunga tinggi.
Sebagaimana diketahui, suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sudah berada di level 6,25%, terakhir kali naik pada April lalu yang sudah menandai tujuh kali BI rate dinaikkan sejak Agustus 2022.
Kenaikan suku bunga acuan telah membawa implikasi pada suku bunga deposito untuk bank KBMI IV, paling tinggi terjadi pada tenor enam bulan sebanyak 150 basis poin (bps) dari April 2023 sebesar 4,02% menuju 5,52% pada April 2024.
Dalam setahun, deposito bank KBMI IV untuk tenor tiga bulan juga mengalami kenaikan signifikan hingga 134 bps. Sementara untuk tenor sebulan hanya naik 14 bps dan untuk tenor setahun naik 74 bps.
Kenaikan suku bunga deposito memang memberikan peningkatan beban, tercermin dari Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) menjadi 71,79% pada April 2024, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 67,65%.
Namun, posisi ini terbilang masih di area yang cukup sehat. Pasalnya, nilai ini masih di rentang yang ideal, sesuai ketentuan Bank Indonesia (BI) dari rentang 50% - 75%, dengan batas maksimal 85%.
Struktur permodalan juga masih solid, terlihat dari Capital Adequacy Ratio (CAR) yang berada di 22,11% untuk periode yang berakhir pada April 2024. Likuiditas juga masih mencukupi untuk menjaga momentum penyaluran kredit, tercermin dari Loan to Deposit Ratio (LDR) di 83,71%.
Berkat itu, bank umum KBMI IV masih mempertahankan kinerja penyaluran kredit tetap ekspansif. Hingga April, kredit atau pembiayaan yang disalurkan ke pihak ketiga bukan bank mencapai Rp3.845 triliun, tumbuh 15,79% secara tahunan (yoy).
Dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh positif, 11,20% yoy menjadi Rp4.548 triliun pada April 2024, dengan CASA dipertahankan dominan mencapai lebih dari 70% dari total DPK.
Seiring dengan momentum penyaluran kredit dan pertumbuhan DPK yang positif, bank umum KBMI IV juga mencatat perbaikan kualitas aset, tercermin dari non performing loan (NPL) yang melandai.
NPL bank KBMI IV di 2,18% tersebut juga mencatat nilai yang lebih baik dibandingkan rata-rata industri pada April 2024 sebesar 2,33%. Semakin rendah NPL semakin baik bagi bank lantaran menunjukkan kredit macet yang ditanggung semakin kecil, sehingga tidak terlalu membebani perusahaan untuk semakin ekspansif.
²©²ÊÍøÕ¾Â INDONESIA RESEARCHÂ
(tsn/tsn)