
Atlet yang Meninggal Saat Bertanding: Zhang Zhi Jie - Marco Simoncelli

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Atlet bulu tangkis asal China, yakni Zhang Zhi Jie meninggal karena henti jantung saat bertanding di Kejuaraan Bulutangkis Asia Junior Championship 2024 di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Minggu (30/6/2024).
Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) merespons kabar tersebut dan mereka menilai bahwa hal tersebut adalah kejadian tragis.
"Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) menggunakan kesempatan ini untuk sekali lagi menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada keluarga Zhang Zhi Jie, rekan satu timnya, Asosiasi Bulu Tangkis China, dan seluruh komunitas bulu tangkis China," tulis BWF.
Sepanjang Sejarah, tidak hanya kali ini atlet yang tengah bertanding meninggal dunia. Sudah ada beberapa atlet yang juga bernasib demikian dan memberikan tamparan keras bagi dunia olahraga.
Kejadian-kejadian ini mengingatkan kita bahwa di balik fisik dan tekad yang kuat terdapat kerentanan yang tak bisa dihindari.
Berikut daftar atlet yang meninggal saat bertanding.
1. Eri Irianto (Indonesia)
Pemain sepak bola kebanggaan Persebaya Surabaya ini meninggal pada 3 April 2000. Ia mengalami serangan jantung di lapangan saat bertanding melawan PSIM Yogyakarta. Kepergiannya meninggalkan luka mendalam bagi dunia sepak bola Indonesia, terutama para penggemar Persebaya.
2. Marc-Vivien Foe (Kamerun)
Pemain tim nasional Kamerun ini meninggal dunia pada 26 Juni 2003 akibat serangan jantung di lapangan saat pertandingan Piala Konfederasi melawan Kolombia.
Kejadian ini menjadi pukulan telak bagi dunia sepak bola Afrika dan dunia, serta menyoroti pentingnya pemeriksaan kesehatan yang ketat bagi para atlet.
3. Piermario Morosini (Italia)
Pemain Livorno ini menghembuskan nafas terakhirnya pada 15 Maret 2012 setelah mengalami serangan jantung di lapangan saat pertandingan melawan Pescara.
Tragedi ini menjadi peristiwa yang memilukan bagi sepak bola Italia, mengingatkan bahwa olahraga tidak selalu hanya tentang kemenangan dan kebanggaan.
4. Antonio Puerta (Spanyol)
Pemain Sevilla ini meninggal pada 28 Agustus 2007 setelah mengalami serangan jantung di lapangan saat pertandingan melawan Getafe.
Kematian Puerta menjadi pengingat yang keras bahwa usia muda bukanlah jaminan untuk terhindar dari risiko kesehatan yang serius.
5. Haruki Noguchi (Jepang)
Pembalap ini meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan dalam balapan motor ARRC di Sirkuit Mandalika pada 13 Agustus 2023. Haruki mengalami cedera kepala parah setelah terjatuh di race 2 kelas ASB 1000, dan meskipun telah mendapat perawatan medis, nyawanya tidak tertolong.
6. Daniel Jarque (Spanyol)
Pemain Espanyol ini meninggal dunia pada 2009 akibat serangan jantung saat berlatih bersama timnya. Tragedi ini sangat mengguncang dunia sepak bola Spanyol, dan sahabatnya, Andres Iniesta, mendedikasikan gol final Piala Dunia 2010 untuk mengenang Jarque.
7. Farhat Mika Rahael Riyanto (Indonesia)
Petinju dari Bondowoso ini meninggal dunia setelah bertanding di Porprov VIII Jawa Timur 2023. Farhat menghembuskan napas terakhirnya ketika menjalani ronde tiga melawan atlet dari Blitar, meninggalkan duka yang mendalam bagi komunitas tinju Indonesia.
8. Jason Dupasquier (Swiss)
Pembalap Moto3 asal Swiss yakni Jason Dupasquier meninggal akibat terjatuh di MotoGP Italia 2021 yang berlangsung di Sirkuit Mugello.
Dupasquierterlibat senggolan dengan rider Tim Red Bull KTM Tech 3, Ayumu Sasaki, serta Indonesian Racing Team Gresini, Jeremy Alcoba.
9. Luis Salom (Spanyol)
Pembalap Moto2 asal Spanyol meninggal karena kecelakaan ketika melahap Tikungan 13. Kamera MotoGP tidak merekam kejadian ini.
Namun kamera keamanan di Tikungan 13 melihat, motor Salom menabrak kencang air fence (bantalan udara untuk pelindung sebelum ke dinding pembatas sirkuit) dan kemudian berbalik menabrak tubuh Salom.
10. Dajiro Kato (Jepang)
Awal kasus pembalap meninggal paling dikenal dimulai dari wafatnya pembalap Jepang, Daijiro Kato di kelas MotoGP.
Kasusnya sangat terkenal karena Daijiro Kato meninggal dunia ketika namanya sedang berkibar di kelasMotoGP. Nahasnya ia meninggal dunia pada lomba perdana musim 2003 di Sirkuit Suzuka, Jepang, 6 April 2003.
Dia menabrak dinding pembatas sirkuit setelah gagal melahap sektor chicane Casio Triangle. Kecepatan motor sang pembalap ketika menabrak dinding tersebut adalah 200 km/jam.
11. Marco Simoncelli (Italia)
Kasus pembalap MotoGP meninggal dunia lainnya yang sangat menyita perhatian setelah Kato. Adalah pada lomba di Sirkuit Sepang, Malaysia, 23 Oktober 2011.
Marco Simoncelli mengalami kecelakaan di lap kedua saat sedang menempati posisi keempat. Motornya kehilangan traksi di Tikungan 11 dan membuat tubuhnya tergelincir. Nahasnya ia terlindas oleh Colin Edwards dan juga sahabatnya, Valentino Rossi.
12. Afridza Munandar (Indonesia)
Pembalap motor muda Indonesia, Afridza Munandar meninggal saat berlomba di Asia Talent Cup 2019. Saat itu, Afridza masih berusia 20 tahun.
Afridza tutup usia setelah mengalami kecelakaan di tikungan 10lap pertama pada balapan kedua Asia Talent Cup 2019. Pembalap binaan Astra Honda Motor ini tak tertolong meski sudah diterbangkan ke rumah sakit di Kuala Lumpur.
²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH
(chd/chd)