²©²ÊÍøÕ¾

Newsletter

Rupiah Makin Perkasa, Saatnya BI Pangkas Suku Bunga?

Revo M, ²©²ÊÍøÕ¾
21 August 2024 06:03
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam Konferensi Pers KSSK : Hasil Rapat Berkala KSSK III Tahun 2024.
Foto: Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam Konferensi Pers KSSK : Hasil Rapat Berkala KSSK III Tahun 2024. (Tangkapan Layar Youtube kementerian Keuangan)
  • Pasar keuangan Indonesia kompak menguat di mana IHSG ditutup di all time high
  • Wall Street kompak melemah, Nasdaq turun paling tajam
  • Sentimen pasar hari ini dipekirakan datang dari Amerika Serikat dan kondisi politik dalam negeri yakni keputusan Bank Indonesia

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pasar keuangan Indonesia kembali sumringah pada Selasa (20/8/2024). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik begitu pula dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang semakin kokoh. Sementara Surat Berharga Negara (SBN) kembali diborong investor.

Pasar keuangan diperkirakan masih bergerak cukup volatil pada hari ini, Rabu (21/8/2024) dengan terdapat beberapa sentimen yang akan rilis hari ini. Selengkapnya mengenai proyeksi dan sentimen pasar pekan ini bisa dibaca pada halaman 3 artikel ini

IHSG pada perdagangan kemarin, Selasa  (19/8/2024) ditutup di zona hijau dan mencetak all time high (ATH). IHSG ditutup melesat 0,9% ke posisi 7.533,98.

Tak hanya kembali mencetak rekor, perdagangan kemarin juga terlihat cukup ramai, di mana nilai transaksinya mencapai Rp19 triliun dengan volume transaksi mencapai 22 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 1,2 juta kali. Sebanyak 362 saham menguat, 195 saham melemah, dan 227 saham cenderung stagnan.

Secara sektoral, sektor konsumer non-primer kembali menjadi penopang terbesar IHSG di akhir perdagangan kemarin, yakni mencapai 1,65%. Adapun sektor keuangan dan kesehatan juga turut menopang IHSG masing-masing 1,6% dan 1,25%.

Dari sisi saham, emiten perbankan yang tergabung dalam Himpunan Bank Negara (Himbara) yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi penopang terbesar IHSG yakni mencapai 14,4 indeks poin.

Selain BBRI, adapula saham perbankan Himbara besar lainnya yakni PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) sebesar 4,7 indeks poin dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) sebesar 4,67 indeks poin.

Sementara dari pasar mata uang, rupiah kembali menunjukkan tajinya terhadap dolar AS pada penutupan kemarin dengan menguat 0,74% ke angka Rp15.430/US$. Apresiasi rupiah ini telah terjadi selama tiga hari beruntun yakni sejak 16 Agustus 2024.

Penguatan rupiah ini tak lepas dari ekspektasi pelaku pasar perihal bank sentral AS (The Fed) yang memberikan sinyal untuk memangkas suku bunga pada September. Hal ini berujung pada indeks dolar AS (DXY) yang ambruk dan tekanan terhadap rupiah menjadi minim.

Selain itu, minat asing ke pasar keuangan domestik juga semakin besar yang tercermin dari surat utang pemerintah yang dibanjiri permintaan oleh investor asing dengan incoming bids atau penawaran lelang Surat Utang Negara (SUN) per 20 Agustus 2024 yang mencapai Rp104,07 triliun.

"Lelang kali ini bagus loh, income nya Rp 104,07 triliun," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR) Suminto di kawasan Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (20/8/2024).

Selanjutnya, beralih pada imbal hasil SBN yang bertenor 10 tahun terpantau mengalami penurunan dari 6,685% menjadi 6,625%.

Penurunan imbal hasil ini merupakan yang terendah sejak 29 Februari 2024 atau sekitar 5,5 bulan terakhir.

Perlu diketahui, hubungan yield dan harga pada SBN ini berbanding terbalik, artinya ketika yield turun berarti harga obligasi naik, hal ini menunjukkan minat investor mulai kembali lagi ke SBN.

Dari Amerika Serikat, bursa Wall Street kompak kebakaran pada perdagangan Selasa waktu AS atau Rabu dini hari waktu Indonesia.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 61,56 poin, atau 0,15%, menjadi 40.834,97. Indeks S&P 500 melemah 0,2% menjadi 5.597,12, sementara Indeks Nasdaq Composite menyusut 0,33% menjadi 17.816,94.

Penurunan pada hari Selasa menghentikan rentetan rally selama delapan hari untuk S&P 500 dan Nasdaq.

Meskipun terjadi penurunan kemarin, indeks telah pulih dan volatilitas pasar telah menurun sejak awal bulan. Indeks Volatilitas CBOE, atau VIX, terakhir kali berada di bawah 16 setelah sempat mencapai lebih dari 65 pada 5 Agustus.

Data penjualan ritel yang kuat dan laporan inflasi yang melandai yang dirilis minggu lalu telah membantu meredakan kekhawatiran investor tentang ekonomi. S&P 500 dan Nasdaq kini keduanya naik lebih dari 1% bulan ini, menegaskan perubahan dramatis pasar.

"Ada penurunan, orang-orang mengevaluasi kembali apa yang sedang terjadi dan kami kembali ke dasar-dasar perusahaan Amerika dan ekonomi Begitu kami melakukannya, Anda melihat investor kembali ke pasar saham," kata Tom Hainlin, kepala strategi investasi di U.S. Bank Wealth Management, kepada Reuters.

Investor bersiap untuk menunggu Simposium Ekonomi Jackson Hole tahunan Federal Reserve, di mana Chairman The Fed Jerome Powell dijadwalkan memberikan pernyataan pada Jumat. Sebelum itu, para trader akan melihat risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Juli yang akan keluar Rabu atau hari ini.

Sentimen pasar hari ini diperkirakan akan berpusat pada hasil rapat Bank Indonesia (BI). Setelah ada sinyal pemangkasan dari Teh Fed, publik dan investor kini menunggu apa yang akan dilakukan BI. Pelemahan indeks dolar dan imbal hasil US Treasury juga akan menjadi penggerak positif.

Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI)

Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan kebijakan suku bunga pada hari ini, Rabu (21/8/2024) setelah menggelar rapat sejak Selasa (20/8 2024). Salah satu yang menjadi perhatian yakni suku bunga (BI rate) yang diproyeksikan pasar masih akan ditahan di level saat ini meski sudah mulai ada suara untuk BI memangkas suku bunganya.

Publik dan investor juga menunggu proyeksi kebijakan BI ke depan, terutama setelah The Fed mengisyaratkan pemangkasan suku bunga pada September 2024. Menarik ditunggu apa BI juga akan memberi kode atau sinyal soal kapan pemangkasan suku bunga dimulai.

BI rate terakhir kali dinaikkan pada April 2024 dan ditahan pada pertemuan Mei hingga Juli di level 6,25%.

Konsensus ²©²ÊÍøÕ¾ yang dihimpun dari 13 lembaga/institusi mayoritas memproyeksikan bahwa BI masih akan menahan suku bunganya di level 6,25%.

Sementara terdapat satu institusi yang memperkirakan BI akan menurunkan suku bunganya sebesar 25 (basis poin/bps) kali ini.Sebelumnya, pada RDG BI Juli lalu,

BI mempertahankan suku bunganya di level 6,25% yang secara konsisten sesuai dengan kebijakan moneter yang pro-stability sebagai langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi dalam sasaran 2,5±1% pada 2024 dan 2025.

BI juga menegaskan jika kebijakan suku bunga lebih untuk menjaga stabilitas nilai tukar. Dalam dua bulan terakhir, rupiah sudah menguat tajam dan tidak menimbulkan kekhawatiran.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS cenderung jauh mengalami penguatan bahkan pada perdagangan kemarin, Selasa (20/8/2024), rupiah sempat menyentuh level Rp15.460/US$ atau terkuat sejak 29 Desember 2023. Sepanjang bulan ini saja rupiah bahkan sudah menguat 5,4%.

Dolar AS dan Imbal Hasil Melemah

Indeks dolar jatuh ke 101,441 pada perdagangan kemarin, Selasa (20/8/2024). Posisi ini adalah yang sepanjang tahun ini atau lebih dari tujuh bulan. Imbal hasil US Treasury 10 tahun juga melandai ke 3,82% atau terendah sejak 5 Agustus 2024..

Melemahnya indeks dolar menandai penjualan besar-besaran pada dolar AS. Investor menjual dolar AS dan beralih ke instrument lain karena ada proyeksi pemangkasan suku bunga The Fed. Kondisi ini berdampak positif ke rupiah karena ada kemungkinan investor meninggalkan dolar AS dan pindah ke instrument di Emerging Markets, seperti rupiah.

Dana Asing Mengalir Deras
Pemerintah menerima penawaran sebesar Rp104,0744 triliun pada lelang Surat Utang Negara, Selasa (20/8/2024). Incoming bid Asing terhadap total incoming bid adalah 23,52%.
Bids sebesar Rp 104,07 triliun adalah yang tertinggi sejak Oktober 2021 atau lebih dari dua tahun terakhir.

Sementara itu, dari total awarded bid sebesar Rp27,00 triliun, persentase awarded bid Asing terhadap total awarded bid adalah 28,72%.

Berikut sejumlah agenda dan rilis data yang terjadwal untuk hari ini:

  • Neraca Perdagangan Jepang (06:50 WIB)
  • Suku Bunga BI Rate (14:30 WIB)
  • The 2nd Asia Zero Emission Community Ministerial Meeting di The St. Regis Jakarta Selatan. Turut hadir Menteri ESDM RI dan Menteri METI Jepang (08.30 WIB)

  • Menteri Perdagangan akan membuka Forum Koordinasi Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Perdagangan Pusat dan Daerah yang akan diadakan di Hotel Aryaduta Jakarta Pusat (09.00 WIB).

  • Sidang pembacaan dakwaan atas terdakwa dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 s/d 2022 Helena Lim di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (10.00 WIB)

Berikut sejumlah agenda emiten di dalam negeri pada hari ini:

  • Pemberitahuan RUPS Rencana Lippo General Insurance Tbk (LPGI)

  • Pemberitahuan RUPS Rencana PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO)
  • Pemberitahuan RUPS Rencana PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI)
  • Tanggal Pembayaran Dividen Tunai Interim Selamat Sempurna Tbk (SMSM)
  • Tanggal ex Dividen Tunai Interim PT Prima Globalindo Logistik Tbk. (PPGL)
  • Tanggal cum Dividen Tunai Interim PT Multipolar Technology Tbk. (MLPT)

Berikut untuk indikator ekonomi RI :

²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan ²©²ÊÍøÕ¾ Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular